Di lantai
basemen apartemen dekat ruang laundry aku sering melihat perabot atau
barang-barang tergeletak di sana. Ya.. itu semua barang-barang yang sudah tak
dikehendaki pemiliknya, barangkali sudah rusak, atau sudah bosan. Ada kursi,
rak kayu, sofa, kasur, tv bahkan komputer. Di dekat lobby ada juga penghuni
yang menaruh buku-buku, majalah, atau vas bunga antik yang berarti kita boleh
mengambilnya andai suka. Sering aku mengalami "dejavu" ketika bermain
ke kamar orang Indonesia dan melihat sofa yang kududuki rasanya pernah
melihatnya di suatu tempat, yaa .. di tempat pembuangan barang bekas di basemen
apartemen.
Apakah hanya
orang Indonesia saja yang suka mengumpulkan, memiliki atau membeli
barang-barang bekas? Ternyata tidak. Orang Amerikapun punya kebiasaan yang
sama. Di jalanan, terutama di akhir pekan sering kulihat selebaran yang
ditempel menginformasikan ada Yard Sale, jualan barang-barang loak di
halaman rumah mereka. Di situ dijual baju-baju, jaket, pisau dapur, sendok
garpu, buku-buku, vacum cleaner atau apa saja yang pantas dijual.
Suatu hari aku
diajak bang Herdy pergi ke sebuah toko, di sana dijejer barang-barang yang
ditata seperti toko perbelanjaan merk ternama. Berbagai barang-barang bermerk
ditempeli label harga super miring. Ada jas Calvin Klein, baju wanita Zara,
sepatu merk Aldo dan masih banyak lagi. Usut punya usut ternyata semua
barang-barang itu adalah bekas pakai. Dan ketika kulihat pengunjungnya banyak
bule Amerika aku makin kaget. Ternyata orang bulepun "demen" mencari
barang-barang bekas.
Ya, barang-barang tersebut
dikumpulkan dari tempat-tempat tertentu seperti pom bensin, di area perumahan,
atau di keramaian seperti di sebelah restoran tempatku bekerja. Box besi itu
milik lembaga-lembaga sosial yang menampung segala macam baju-baju bekas yang
oleh pemiliknya sudah tak dipakai lagi. Dari barang - barang yang terkumpul
akan disortir dan kemudian dikirimkan ke toko - toko barang bekas -- biasanya
disebut Thrift Store. Di dalam toko layaknya Departemen Store, terdapat segala
macam barang mulai dari baju-baju hingga peralatan rumah tangga. Ya barangkali
itulah bentuk dari program daur ulang yang aktif digalakkan, selain untuk mengurangi
sampah dunia, juga bermanfaat bagi orang-orang berkantong cekak.