Namanya Mr. Chow - orang Taiwan, berhubung kerja di restoran Jepang dipanggil dengan sebutan terhormat Chow-san atau kadang dipanggil Seinsei, yang dalam bahasa Jepang berarti master atau guru. Chow-san pandai berbahasa Jepang karena dia pernah tinggal dan bekerja di restoran China di kota Tokyo. Potongannya jangkung, tubuhnya kurus, kalau bicara mulutnya meledak-ledak. Kadang saking tak terkontrol sampai - sampai ludah 'muncrat' dari sela-sela giginya. Ada kesepakatan antara Aku dan anak-anak Malaysia untuk menyebut si Chow ini dengan sebutan Si Kurus. Ini untuk menghindari kecurigaan kalau kita sedang "ngrumpiin" dia.
Si Kurus adalah tipe orang yang serius. Barangkali didikan orangtuanya yang keras sehingga membuat si Kurus sering melihat sesuatu hal yang sepele jadi bertele-tele. Sudut pandangnya selalu serius. Kalau si Marcus Yap anak Malaysia bilang, si Kurus ingin berperilaku dan bertindak sempurna dalam segala hal, “Dia mau 'face' bagus. Apa .. dia cakap always betol”. Saking seriusnya, kadang ia berkomentar terlalu pedas di telinga kita.
Tadi malam, si boss (kadang) minta kita untuk membuatkan sushi “to go” (sebelum restoran tutup) untuk ibunya di rumah. Setelah sushi dibuat dan kita mulai beres-beres, datang seorang wanita muda mencari si boss. Si boss ini sudah menikah tapi rumah tangganya berantakan. Mereka sudah pisah rumah dan sedang dalam proses perceraian. Konon kabarnya, penyebabnya adalah Jane, salah satu pelanggan restoran. Maklum si boss ini memang pandai bergaul, ramah, suka humor, dan bisa menyenangkan hati wanita. Kini mereka asik ngobrol bahkan kulihat sangat mesra.
Keesokan harinya, sushi dalam kotak plastik itu masih tergeletak di meja dapur alias tidak dibawa pulang si boss. Melihat hal itu si Kurus tersulut emosinya. Aku cuma berkomentar maklum sambil bercanda, “ Barangkali si boss tidak pulang semalam, lupa pada ibunya karena ada wanita cantik yang harus diurus...”.
Tak kuduga, si Kurus menanggapi ini dengan serius. Kata-katanya sungguh keras, “ Selama 45 tahun aku hidup, belum pernah kutemui seorang laki-laki tidak mempedulikan ibunya, sangat egois, punya 'mental problem', dan bla bla bla bla....”.
Sambil terus 'nyerocos', Mr Chow menarik sudut bibirnya ke atas yang kira-kira menyiratkan bahasa tubuh mencibir. Giliran si boss datang di siang hari, kulihat mereka bercakap akrab dalam bahasa Mandarin. Seolah lupa apa yang tadi dia ucapkan, si Kurus terlihat antusias, penuh rasa hormat, manggut-manggut dan setuju dengan apa yang semua boss ucapkan.
Monday, May 5, 2008
CSIG di Amerika: HEAD SUSHI CHEF DI RESTORAN TIPE ORANG YANG SERIUS.
Posted by Janu Jolang at 11:52 PM 0 comments
Subscribe to:
Posts (Atom)