Oki terlihat
muram malam itu, ada kemarahan terselip di wajahnya. Oki mengeluarkan sumpah
serapah dan menyebut nama seseorang: Aman. Aku tahu Aman adalah teman Oki yang
datang bersama-sama ke Amerika lewat program magang kerja. Aman dan teman-teman
berangkat dengan visa J-1 atau exchange visitor program, semuanya
berstatus mahasiswa, dan kebanyakan kerja magang di restoran siap saji seperti
Mc Donald, atau di hotel-hotel terpencil yang ramai hanya musim tertentu saja.
Oki tak
menyangka Aman yang sudah dianggap saudara, teman akrab, teman yang selama 4
tahun tinggal di Amerika, mengalami suka duka bersama, pernah hidup terpencil
di West Virginia, ternyata tega menipu dirinya. Ya, memang kalau kulihat antar
teman-teman bervisa J-1 itu kompak, rasa solidaritasnya tinggi, sering menolong
rekannya yang ada di daerah terpencil dan mendatangkannya ke DC. Mereka sering
kumpul-kumpul, arisan, pergi pesiar bersama-sama, dan beberapa diantaranya
bahkan pacaran, beberapa putus, dan beberapa ada yang menikah.
Mengenai Aman,
kejadiannya sendiri berawal ketika bulan lalu Aman bilang bahwa ia akan pulang
ke Indonesia untuk selamanya, alasannya ia ingin meneruskan kuliahnya yang
telah terbengkelai akibat kabur dari program magang kerjanya. Kepada
teman-teman, Aman menawarkan jasanya kalau ada yang mau titip sesuatu buat
keluarga di Indonesia, ia bersedia menampungnya. Tawaran itu mendapat respon
dari teman-teman J-1nya.
Memang
kebiasaan orang Indonesia di sini, kalau ada kabar si anu mau pulang ke
Indonesia, maka berita itu cepat menyebar dari kamar ke kamar, mereka lantas
berbondong-bondong ke kamarnya si anu dan minta titip sesuatu untuk kerabatnya
di Indonesia. Kadang mereka malah lebih "heboh" dari si anu yang mau
pulang, dengan sok mengatur ini itu, memaksa titipannya dibawa walau tas sudah
penuh.
Dan betul
saja, si Aman kebanjiran titipan dari teman-temannya. Sebulan berlalu, berita
kedatangan Aman di Indonesia tidak bisa dikonfirmasi. Oki yang dilapori
istrinya bahwa Aman tak bisa dihubungi merasa was-was. Sudah ditelpon
berkali-kali tak ada jawaban. Dan ketika istri Oki mendatangi alamat yang
diberikan, Aman tidak tinggal di situ.
Akhirnya heboh tentang Aman
menyebar di Kampoeng Melajoe. Ketika Oki menanyakan hal itu kepada Kusno Oki
mendapat jawaban yang sama: Aman tak bisa dihubungi. Usut punya usut ternyata
bukan Oki saja yang kena tipu, Aman juga membawa kabur uang titipan
teman-teman. Oki kena $5000, Kusno kena $3000, Desi kena $3000, Rustam kena $
2000, dan masih banyak lagi teman-teman yang kena tipu, ada laptop, kamera
digital, HP, baju-baju, tas, dan lain-lain. "Jancuk ..arek iku ... Tak
dongakno ora slamet!!"
No comments:
Post a Comment