Andai
tembok apartemen Kampoeng Melajoe bisa berbicara maka ia akan menceritakan
banyak rahasia tentang anak-anak perantau. Bahkan ketika rahasia itu sedikit
terkuak keluar dari masing-masing pintu kamarnya dan itu sudah cukup membuat
gempar para penghuninya. Gosip beredar sangat cair di sini, atau kadang seperti
oksigen yang senyap dan tiba-tiba bisa berubah jadi eksplosif.
Arman
yang digelandang polisi dari kamar 117 karena berusaha merayu dan memperkosa
Andri, atau Mbak Nuning yang bersuami guru agama SMP di Pekalongan tega menikah
lagi di Amerika dengan Martin lelaki kulit hitam, juga Pak Nur staf lokal
Kedutaan Indonesia yang menampung mahasiswa pelarian visa J-1, dan Rumiyati
yang "diceritakan" membeli obat Cina untuk menggugurkan kandungannya,
adalah sebagian gosip yang beredar dari kamar ke kamar, dan ini adalah bumbu
penyedap bagi para penghuni apartemen Kampoeng Melajoe.
Mengenai tingkat
kebenaran cerita-cerita tersebut semua sepakat tak ada yang mempermasalahkan
alias "protes". Yang namanya gosip, semuanya bisa berubah liar atau
meredup sama sekali. Atau barangkali kita harus kembali pada istilah lama,
Gosip: diGosok ... makin Siiiip ...
No comments:
Post a Comment