Tuesday, January 13, 2009

Akankah Tuhan Membantu Obama?

(Janu Jolang - Washington DC)

Artikel ini ditulis untuk Kompas online, Kokiworld - Senin 12 Januari 2009

Dear Zev dan semua KoKiers di penjuru dunia ....
Tinggal selangkah lagi Obama akan menduduki Gedung Putih. Tanggal 20 Januari 2009 adalah upacara pengambilan sumpah yang diperkirakan berlangsung meriah dan paling spektakuler dalam sejarah kepresidenan Amerika.

Berbagai persiapan, mulai pengamanan yang super ketat, penutupan jalan dan jembatan ke arah Washington DC, kesiagaan pasukan keamanan nasional, ribuan polisi, rumah sakit, penjara, dan hotel – hotel telah siap menyambut kedatangan 2 juta orang yang akan memenuhi Ibukota Amerika yang luasnya tak seberapa. Kalau tidak ada aral melintang, Obama akan menjadi Presiden Amerika yang ke 44.


Di sisi lain, ada pihak – pihak yang ingin menggangu atau barangkali mempunyai agenda dalam acara pengangkatan sumpah Obama. Salah satunya, pada tanggal 30 Desember 2008, 11 organisasi atheis dan 29 orang atheis di Amerika, dipimpin oleh Michael Newdow, lawyer dari California, dokter, sekaligus atheist tulen mendaftarkan tuntutan hukum pada US District Court di Washington, DC.

Tuntutan itu berkaitan dengan rencana upacara pengangkatan presiden terpilih Barrack Obama. Sedangkan pihak yang dituntut, defendants, diantaranya Chief Justice of Supreme Court John Roberts, executive director Presidential Inaugural committee Emmett Beliveau, Senator Dianne Feinstein, Major General Richard J. Rowe Jr., the Reverend Rick Warren dan the Reverend Joe Lowery.

Tuntutan dari Newdow dkk ada dua hal:
- Pertama, tuntutan menghilangkan kata – kata “ So help me God” dari teks sumpah presiden yang akan diucapkan Obama
- Kedua, tuntutan menghilangkan ritual doa pembuka dan penutup dalam acara tersebut.

Seperti diketahui, ketua Mahkamah Agung John Roberts akan mengambil sumpah pada acara itu, dan Obama juga telah menunjuk pendeta pilihannya untuk mendampinginya. Rencananya Obama akan menggunakan Bible yang dulu dipakai oleh Presiden Abraham Lincoln saat diambil sumpahnya.

Bagi Newdow dkk, karena mereka – adalah orang – orang yang menganut faham tidak mempercayai Tuhan, maka ketika mendengar kalimat “ So help me God” diucapkan, dirasakan bagi mereka sangat mencederai hati, nalar dan perasaan kaum Atheis. Dasar hukum tuntutan Newdow dkk adalah Amandemen Pertama Konstitusi US yang menyatakan “Congress shall make no law respecting an establishment of religion, or prohibiting the free exercise thereof …” Kemudian US Supreme Court menjabarkan tafsir kalimat dalam Undang – undang tersebut menjadi: prinsip Amandemen Pertama memberi mandat pemerintahan untuk bersikap netral diantara agama satu dengan yang lain, dan antara agama dan nonagama.

Menurut Newdow dkk, sangat jelas pemerintah tidak bersikap netral ketika menempatkan kata-kata “So help me God” dalam sumpah jabatan presiden atau mensponsori orang – orang untuk menyembah Tuhan, sedangkan mengetahui diantara individu lain percaya bahwa Tuhan tidak ada. Pemerintah dengan kekuasaannya berpihak pada satu sisi dalam kontroversi terbesar dalam kepercaan: Tuhan ada atau tidak ada. Mereka menginginkan kehidupan yang sekuler, melepaskan keberadaan Tuhan dalam urusan – urusan kenegaraan dan pemerintahan.

Seperti diketahui, pada tahun 2001 dan 2005 Newdow mengajukan tuntutan hukum yang sama tapi tak mendapatkan tanggapan alias tidak pernah sampai ke persidangan. Kali ini ia mencoba lagi dan ternyata mendapat tanggapan hukum dari U.S. District Judge Reggie Walton yang mengatakan Ia melihat “good cause” yang mengijinkan kasus Newdow untuk dilanjutkan. Akhirnya nanti pada tanggal 15 Januari 2009, U.S. District Court for the District of Columbia mengabulkan hearing kasus Newdow v. Roberts. Kabar ini mendapat tanggapan positif dari pihak Newdow dengan mengatakan sangat terkejut sekaligus gembira atas jawaban hakim yang mau mendengar kasus mereka. Akankah tuntutan mereka dikabulkan?


Menurut pandangan pakar hukum konstitusi pada Georgetown University Law Center, Professor Susan Low Bloch, kasus ini akan berakhir seperti yang sudah – sudah, “standing... whether there is an injury and there is a way in which the court, the law can remedy the injury.” Kemudian ia melanjutkan “ adalah sebuah pertanyaan yang susah karena dalam sejarahnya, masyarakat Amerika mempunyai kaitan erat dengan Tuhan sejak lama, baik dalam aktifitas sosial maupun ruang publik.



Kemudian dia merujuk pada sebuah acara persidangan, ketika sidang dibuka selalu menyebut,”God save this honorable court”. Dan juga dibalik tulisan Federal Reserve Note mata uang dollar tertulis “ In God We Trust”. Kita mempunyai Tuhan dalam hal-hal lainnya sejak dulu kala dan tidak pernah memisahkan secara tegas dalam kehidupan bernegara seperti yang diinginkan para plaintiffs tersebut..

Akankah tuntutan para plaintiffs memisahkan Tuhan dalam urusan – urusan kenegaraan atau pemerintahan berhasil dikabulkan hakim?

Mari kita lihat bersama pada tanggal 20 Januari nanti, ketika Obama mengucapkan sumpah jabatan presiden. Akankah diakhir kalimat Obama masih akan memohon pertolongan Tuhan atau tidak.

________________________________
CATATAN : FOTO-FOTO AP, REUTERS
MODERATOR - Penggagas KoKi : ZEVERINA

Friday, January 2, 2009

OBAMA MENJADI PRESIDEN KULIT HITAM PERTAMA DI AMERIKA SERIKAT

Detik-detik mendebarkan penghitungan suara di TV mencapai puncaknya ketika batas minimal electoral vote mencapai 270. Obama menang!!! Obama menang!!! Maka segera kuhampiri si Chef Chong san yang sedang berbincang dengan pelanggan di sushi bar. Dengan lesu ia merogoh sakunya dan menyerahkan uang 50 dollar kepadaku. Ia kalah taruhan.

Malam itu seluruh Amerika bergembira, hingar bingar kemenangan Obama dirayakan dimana-mana. Ya, untuk menang pemilu di Amerika seorang calon harus mengumpulkan 270 electoral vote. Sistem tak langsung dan "rumit" ini mendasarkan pada besaran populasi di masing-masing negara bagian. Jumlah 538 electoral votes yang ada saat ini adalah mewakili jumlah 100 senator dan 435 anggota perwakilan rakyat dari ke 50 negara bagian di Amerika. Sedangkan 3 electoral vote yang tersisa adalah hak istimewa Washington DC lewat amandemen ke 23 yaitu jumlah electoral vote yang sama dengan negara bagian lain yang berpopulasi rendah.
Sebagai gambaran tentang Electoral Vote, karena tiap Negara Bagian besaran populasinya tak sama maka jumlah pemilih yang mewakili satu electoral vote berbeda dari satu negara bagian dengan yang lainnya. Andai kita hidup di Wyoming yang berpenduduk sedikit, di sana 174,277 orang mendapatkan satu electoral vote, di California dibutuhkan 664,604 orang untuk satu electoral vote. Jadi orang Wyoming suaranya 3,8 kali lebih kuat daripada orang yang hidup di California.
Dan dari hasil penghitungan akhir Pemilu Presiden Amerika, Obama dari Partai Demokrat mendapatkan 297 electoral vote, menang telak atas Mc Cain calon Partai Republik yang  mendapatkan 139 electoral vote.
***
Kemenangan Obama ini sangat dramatis, karena dia bukan siapa-siapa saat itu, seorang pendatang baru di panggung politik nasional, Senator Partai Demokrat dari Chicago yang baru dua tahun berkarir di Gedung Capitol. Dengan nama yang kedengaran aneh di telinga orang Amerika: Barack Hussein Obama; Ya, Obama yang berayah Obama, Sr., mahasiswa muslim kulit hitam dari Kenya, yang bertemu dengan Stanley Ann Dunham tahun 1960 di University of Hawaii, tiba-tiba mencalonkan diri sebagai kandidat Presiden Amerika dalam pemilu 2008.
Kala itu banyak orang yang menganggap remeh; karena satu alasan, Obama adalah seorang kulit hitam. Ya walau di Amerika adalah negara yang menjunjung tinggi hak azasi manusia, kebebasan dan persamaan hak, tetapi pada kenyataannya masalah rasial masih menjadi tema yang sensitif dalam kehidupan sehari-hari.
Kembali pada masa Abraham Lincoln di tahun 1863, Presiden ke 16 yang ingin mengakhiri perbudakan, ingin membebaskan jutaan orang kulit hitam dari perbudakan di Amerika. Jaman itu orang kulit hitam masih diperjual belikan layaknya binatang ternak di pasar. Harga seorang budak laki-laki setara dengan harga seekor kuda. Perjuangan Lincoln banyak ditentang oleh orang-orang negara bagian Selatan, perbudakan adalah hal yang legal di sana. Lincoln dalam keyakinannya berpendapat, "Para penulis Deklarasi Kemerdekaan tidak pernah bermaksud untuk mengatakan semua manusia adalah sama dalam warna, ukuran, kecerdasan, perkembangan moral, atau kapasitas sosial, tapi mereka memandang bahwa semua manusia diciptakan sederajat dalam hak tertentu, di antaranya adalah kehidupan, kebebasan, dan mengejar kebahagiaan."
Dua tahun setelah membebaskan perbudakan, tahun 1865 Lincoln ditembak mati. Dan era perlakuan diskriminasi masih terus berlanjut. Orang kulit hitam yang mulai bebas memiliki tanah sendiri, menggarapnya, dan menjual hasil panennya, mendirikan gereja, membangun sekolah, kini mulai mendapat perlawanan dari orang-orang kulit putih yang masih berfaham rasialis. Supremasi kulit putih,"White Power" dengan organisasinya Ku Klux Klan melakukan teror dengan menculik dan memukuli orang kulit hitam, juga menggantungnya.
100 tahun kemudian di era Martin Luther King, supremasi kulit putih dan nasionalis kulit putih masih mendominasi kehidupan sosial maupun politik di Amerika. Jaman Great Depresion yang menghantam Amerika di tahun 1930an kala itu menambah tensi ketegangan rasial dan perbedaan perlakuan terhadap ras berwarna. Peristiwa Amok Massa di Athens, Alabama 10 Agustus 1946 menggambarkan kenyataan bahwa kaum kulit putih masih memperlakukan ras kulit hitam dengan semena-mena. Peristiwa itu dipicu ketika dua orang kulit putih ditahan karena menyerang seorang laki-laki kulit hitam. Dan keesokan harinya sekitar 2000 orang kulit putih dan remaja yang tidak terima dengan penahanan kedua temannya kemudian melakukan aksi balasan dengan merazia orang-orang kulit hitam yang dijumpai di sepanjang jalan dan memukulinya. Pasukan keamanan diturunkan untuk mengamankan kerusuhan itu. Tak ada yang tewas dalam peristiwa itu, tapi 50 orang kulit hitam cedera. Sebanyak 16 perusuh kulit putih didakwa melakukan tindakan kekerasan oleh pengadilan.
Ya, kala itu nasib orang kulit hitam sangat memprihatinkan. Mereka mendapat perlakuan diskriminatif dengan diciptakannya aturan-aturan pemisahan tempat antara kulit putih dan kulit berwarna pada fasilitas-fasilitas umum. Rosa Park seorang wanita tua kulit hitam di Alabama ditangkap gara-gara tak memberikan tempat duduk kepada penumpang lelaki kulit putih di sebuah bis. Ya, perlakuan diskriminasi diciptakan mulai dari sekolah, tempat duduk di bis, kereta, hingga kamar mandi. Segregasi dalam hal ekonomi dan peluang kerja makin memperburuk nasib orang kulit hitam. Mereka tak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak, diskriminasi gaji dan kecilnya kesempatan kerja membuat tingkat pengangguran pada ras kulit hitam meningkat tajam.
I Have A Dream begitulah pidato Martin Luther King tahun 1963 yang fenomenal, di depan 250.000 orang pendukung perjuangan hak-hak sipil di Lincoln Memorial. Pidato itu menuntut semua pihak untuk mengakhiri faham rasialis di Amerika, baik fihak pemerintah, legislatif, yudikatif, maupun masyarakat Amerika.
" Setelah 100 tahun Lincoln membebaskan sistem perbudakan, Negro masih belum bebas. Kehidupan orang Negro masih sangat menyedihkan akibat belenggu segregasi dan rantai diskriminasi. Seratus tahun kemudian orang Negro masih hidup terasing dalam pulau kemiskinan ditengah-tengah lautan kemakmuran. Seratus tahun kemudian Negro masih mendekam di sudut - sudut kumuh Amerika dan menemukan dirinya terasing dari tanahnya sendiri...."
Dan pidato yang melegenda itu akhirnya menjadi tonggak dari pergerakan hak-hak sipil di Amerika. Tahun 1968 Martin Luther ditembak dan mati.
***
40 tahun setelahnya, seorang Obama yang berkulit hitam dengan ayah warga negara Kenya telah merubah sejarah Amerika dengan menjadi Presiden Pertama Kulit Hitam di negara Super Power itu. Impian Martin Luther King terwujud, suatu hari akan ada bukti di Amerika bahwa semua manusia diciptakan sederajat. Suatu hari anak bekas budak dan anak bekas majikan bisa duduk bersama dalam meja persaudaraan.
Ya, Obama membuat sejarah yang mencengangkan bagi Amerika Serikat. Ia mampu mengalahkan kandidat kuat Demokrat Hillary Clinton di pemilihan umum awal yang ketat, Ia juga bisa melewati masa-masa sulit walau diterpa isu tak punya akte kelahiran, juga isu telah pindah kewarganegaraan Indonesia karena diadopsi oleh Lolo Soetoro, seorang mahasiswa muslim Indonesia yang menikahi ibunya, kemudian pindah ke Indonesia. Semua rintangan dan isu seolah tak berarti ibarat bola salju sudah menggelinding, maka ia makin membesar dan tak tertahankan. Puncaknya adalah ketika Obama mengalahkan kandidat dari Partai Republik Mc Cain dengan telak.
Dalam pidato kemenangannya di kota tempat tinggalnya Grand Park Chicago, Obama mengatakan sesuatu yang monumental:
" Jika ada ... siapapun di luar sana yang masih menyangsikan; bahwa Amerika adalah tempat dimana segala sesuatu hal itu mungkin, ... siapapun yang masih meragukan; bahwa impian para pendiri bangsa ini masih tetap hidup pada masa kita,.... siapapun yang masih bertanya-tanya; tentang kekuatan dari demokrasi kita; ... malam ini adalah jawabannya."
Ya, selama 232 tahun setelah kemerdekaan, kini anak kecil kulit hitam bisa bermimpi tentang cita-citanya; tidak hanya sekedar jadi dokter, insinyur, ahli komputer, melainkan bisa jadi presiden. Barrack Hussein Obama, Presiden ke 44 Amerika Serikat, Presiden Pertama yang berkulit hitam. Sebuah era baru dimana 140an tahun lalu, seorang kulit hitam, seorang budak yang tak memiliki hak-hak sipilnya, yang hanya bisa diperas keringatnya, kini bisa mendiami Gedung Putih dan menjadi salah satu orang yang paling berkuasa di dunia.
Kemenangan Obama adalah sebuah katarsis nasional dikarenakan keterpurukan Amerika di era Presiden Bush dalam bidang ekonomi, juga beban berat karena menanggung perang berkepanjangan di Timur Tengah dan Asia Selatan. Maka slogan slogan Perubahan menggema di setiap sudut Amerika. Yes We Can ... Si Se Puede ... Ya Kita Bisa.

Thursday, January 1, 2009

Kuliner Rantau: Makan Bakso

Bakso adalah makanan populer bagi masyarakat Indonesia. Kuahnya yang sedap serta daging sapi yang kenyal sanggup menggelitik lidah kita untuk bergoyang. Apalagi ditambah dengan sambel pedas serta kecap manis, lengkap sudah kenikmatan dalam memanjakan lidah kita.

Bagi perantau asal Indonesia, khususnya yang tinggal di Amerika bagian Timur, kerinduan akan cita rasa bakso sedikit terobati dengan adanya restoran Vietnam yang berlabel Pho yang berarti "sup".
Menurut sejarahnya, Pho berasal dari Vietnam Utara pada tahun 1880an. Mereka meyakini Pho dipengaruhi oleh cara memasak dari China dan Prancis. Pho memakai mie berbahan beras dan menggunakan rempah - rempahan yang kala itu diimpor dari China. Sedangkan kebiasaan memakan daging sapi setengah matang dan juga memanggang bawang bombay untuk mendapatkan cita rasa kuah yang lezat adalah pengaruh dari Prancis.


Salah satu tempat yang ramai dikunjungi orang - orang Indonesia adalah Pho 75 yang terletak di daerah Rosslyn, Arlington Virginia. Jangan heran di restoran ini sering terdengar orang bercakap dalam bahasa Indonesia. Entah itu bercakap masalah negara karena memang banyak orang yang bekerja di kedutaan Indonesia yang makan di sana, atau beberapa berceloteh tentang suka dukanya bekerja di Amerika. Mereka - mereka itu adalah para perantau yang mencari nafkah di sini. Dan yang terakhir, restoran ini juga sering dikunjungi para pelajar Indonesia yang sedang menimba ilmu di sini.

Restoran Pho75 sendiri tidaklah mementingkan tempat yang mewah. Hanya dengan menempatkan meja panjang berderet beserta kursi - kursinya, Anda siap melahap pho seperti layaknya makan di warung bakso di Indonesia.
Khusus hari Minggu, antrian pengunjung tampak mengular terjadi pada jam makan siang. Sampai - sampai si Empunya menyediakan kurang lebih 80 galon kuah sup mendidih yang siap disantap. Dalam hal pelayanan, restoran ini terbilang seadanya. Setelah Anda diberi tempat duduk, Pelayan datang dengan wajah tanpa ekspresi sambil menyerahkan menu, beberapa menit kemudian dengan secarik kertas di tangan, tanpa banyak omong, pelayan siap menulis pesanan Anda. Ada kurang lebih 20 jenis variasi pho yang disediakan restoran ini.
Sekedar info tambahan, walau tempat dan pelayanannya sederhana, restoran ini selalu memenangkan penghargaan dari Washingtonian sebagai salah satu restoran yang menjual makanan enak dan murah. Ada 21 piagam menempel di dinding yang berarti sudah 21 tahun restoran ini memenangkannya.

Pertamakali mencoba Pho, kita langsung jatuh cinta dibuatnya. Kuahnya yang harum dan lezat ternyata berasal dari perpaduan kuah daging sapi dan bermacam bumbu seperti cinnamon, jahe, star anis, cengkeh, serta dipadu dengan bawang bombay yang dibakar.
Kebanyakan orang Indonesia suka memilih menu Bo vien yang berarti meat ball atau bakso saja. Tetapi kalau Anda tertarik merasakan berbagai rasa daging sapi dalam semangkuk pho, maka menu no.1 adalah pilihan yang paling komplit. Di dalamnya terdapat irisan tipis flank beef atau daging dari bagian perut, irisan brisket beef yang diambil dari daging diantara dada dan iga, babat, tendon, dan irisan tipis daging setengah mateng. Untuk yang terakhir, sebetulnya dagingnya masih mentah - tapi berhubung disiram kuah panas maka berubah jadi pink kecoklatan alias setengah mateng. Tapi jangan tanya rasa dagingnya, juicy banget!!

Selain daging, kita juga dimanja oleh isi garnisnya yang bermacam - macam, diantaranya kecambah, thai basil yang rasanya persis daun kemangi, cilantro, daun bawang, irisan bawang bombay, dan jalapeno. Terakhir sebagai penyedap rasa, disediakan jeruk nipis, sambel pedas sriracha, dan hoisin sauce dari buah plum.

Seperti makan bakso, cara makan Pho-pun bermacam-macam tergantung bagaimana cara kita menikmatinya. Kebanyakan orang Indonesia, karena terbawa cara makan bakso ala Indonesia, mereka senang mencampurkan sambel pedas sriracha dan hoisin sauce ke dalam kuah. Bahkan ada seorang teman, setiap dia pergi makan Pho tak pernah lupa membawa sambel pedas ABC dari rumah. Selain itu ia suka mencampurkan kecambah, kemangi, dan jeruk nipis ke dalam mangkuknya.
Dari beberapa teman Vietnam, mereka punya cara makan yang berbeda, yaitu dengan mencampurkan sambal pedas, jeruk nipis, dan hoisin sauce ke dalam cawan kecil, sedangkan kuahnya dibiarkan apa adanya. Kondimen yang dicampur dalam cawan itu digunakan buat mencocol dagingnya. Kata mereka, rasa daging sapi akan lebih keluar, dan setelah saya mencoba cara ini ternyata memang rasa dagingnya lebih nonjok di lidah. Sayapun bisa menikmati kuahnya yang memang sudah lezat, dengan bunyi sruputan yang terdengar sampai meja sebelah.


Untuk menyantap semangkuk pho ukuran besar, Anda harus rela merogoh kocek sebesar $ 6.80, sedangkan mangkuk kecil $5.95. Untuk extra topping, entah itu bakso, babat, tendon atau brisket dikenai harga 1 dollar. Dan restoran ini hanya menerima pembayaran tunai saja alias tidak menerima credit card. Selamat mencoba....
(Janu Jolang - ditulis untuk Kompas online, Kokifood)



Wednesday, October 22, 2008

Curhat Anak Rantau

Menjadi perantau ternyata banyak suka dukanya, hal ini dialami seorang mahasiswi asal Indonesia yang sedang sekolah di sini, sebut saja Putri Melati. Ingin mendengar curhatnya? Kawan kita Moi Emir menuliskannya. (dari redaksi suara rantau)

Cintakah Kau Padaku by Moi Emir

Gw punya seorang temen. Dia di USA ini udah 3 tahunan. Tujuannya dateng ke USA adalah untuk kuliah karena kebetulan dia dapat beasiswa untuk bersekolah disini. Sementara sebelum dia berangkat kesini, dia memiliki seorang cowok yang sangat mensupport dia untuk kuliah di USA. Si cowok karena takut kehilangan si cewek akhirnya mengikat cewek ini dengan pertunangan. Akhirnya bertunanganlah mereka dan mereka berencana untuk menikah setelah si cewek kelar studinya. Berangkatlah si cewek ini ke USA dengan membawa banyak harapan2.

Di bulan2 pertama si cewek disini hubungan mereka masih tetep sama gak berobah, akhirnya satu tahun berlalu dan cinta mereka semakin kuat. Si cowok menjanjikan si cewek untuk datang berkunjung.Berkali2 si cowok bilang kalo dia lagi urus passport dan visanya. Si cewek sangat bahagia mendengar kabar gembira tersebut karena di USA sendiri hidup si cewek pas2an karena dia kuliah bergantung sama beasiswa dan hanya bekerja part time karena dia belom mampu untuk bekerja full time dikarenakan kelas yang dia ambil dalam satu semester mengharuskan dia untuk masuk kelar 4 kali seminggu.

Tapi entah mengapa, kabar ttg cowoknya yang mau datang ke USA hilang begitu aja bagai ditelan bumi. Si cowok tidak pernah bahas lagi masalah passport dan visanya tersebut. Si cewek pun tidak mau bertanya2 karena dia kuatir itu malah akan memperburuk suasana krn dia tau bagaimana moodynya cowoknya ini.Si cewek karena situasinya di rantau, dia belom bisa pulang ke Indonesia sejak dia datang ke USA krn dia memperhitungkan biaya pesawat yang sangat mahal. Komunikasi dia dan si cowok so far baik2 ajah dan lancar. Secara honestly ceweknya lah yang sering menelpon si cowok daripada si cowok yang menelpon si cewek.Si cowok kadang terkesan gak punya hasrat untuk menelpon. Kalau mau dibilang, si cowok termasuk orang sukses krn dia seorang manager disalah satu perusahaan asing yang mana penghasilannya lumayan bagus. Jika dia memang berniat menjaga keutuhan hubungannya dengan si cewek maka dia gak akan pernah merendahkan harga dirinya dengan membiarkan ceweknya tsb satu2nya orang yang berusaha menjaga komunikasi dengan si cowok.Harusnya si cowok juga mau berkorban untuk pulsa telpon untuk ceweknya tersebut. Si cewek karena merasa sayang sama cowoknya makanya dia berkorban habis2an untuk pulsa telpon demi menjaga hubungan baik mereka. Sejauh ini dari cerita si cewek, yang gw liat si cowok ini terkesan cuek, egois dan pelit. Kenapa gw bilang pelit ? Krn dia gak mau korban duit utk si ceweknya.Gw juga baru tau dari cerita si cewek kalo si cowoknya ini pas di Jakarta, juga lumayan pelit. Kalo mereka jalan keluar saweran, si cowok maunya bayar yang murah2 dan si cewek bayar makanan yang porsinya mahal. Jaman gini ternyata kodrat wanita dan pria itu udah kebalik yah. Norma-norma dalam berhubungan yang dulunya cowok menjunjung tinggi harga dirinya sebagai lelaki tapi yang kita semua lihat skrg dari contoh kecil aja bener2 gak bisa dipercaya.

Akhirnya sejalan waktu, si cewek dan si cowok punya pembicaraan dan hubungan mereka makin serius. Mereka udah merencanakan hari H untuk pernikahan mereka walo mereka masih tetap berjauhan. Si cowok terus menerus bilang ke si cewek kalo dia gak mau kehilangan si cewek. Si cowok mau apa yang dia udah mulai, dia akan selesaikan hingga akhir. Si cowok juga bilang apa yang dia udah tanam, dia ingin dapat hasilnya. Si cowok juga bilang kalo dia sangat berharap besar ke si cewek tersebut dan berharap si cewek di USA sini tidak punya orang lain.Setau gw, si cewek ini sangat setia sama cowoknya. Gw selama bergaul sama si cewek, gw gak melihat sekalipun si cewek ini flirting ato jalans ama orang lain krn dia akan tell them straight kalo dia udah bertunangan dan sedang merencanakan pernikahannya dengan tunangannya. Temen2 di USA juga sudah tau ttg hal itu dan kita semua respect sama dia. Malah salut banget, karena hari gini di USA lagi masih ada cewek yang setia banget sama pasangannya.

Si cewek disibukkan dengan kuliah dan kerja. Praktek2 dilapangan dari kuliahnya yang mengharuskan dia untuk membuat paperworks hampir setiap hari. Hal ini sangat menyita waktunya untuk hang out sama teman2 di USA tapi hal yang dia alami bisa kita mengerti kerena banyak juga student2 disini yang punya kasus yang sama seperti dia. Awal tahun 2007 si cewek jatuh sakit dan found out kalo dia terkena komplikasi tipus dan sakit kuning yang mengharuskan dia harus dirawat dirumah sakit dan dia diasingkan diruangan yang sangat steril. Kita semua tahu bahwa di rumah sakit tidak diperbolehkan menggunakan cellphone krn akan mengganggu interfere peralatan2 medis. Karena si cewek disini tidak punya keluarga, dan teman2nya lah orang2 yang paling bisa dia andalkan. Salah satu teman udah berusaha untuk menghubungi si cowok untuk memberitahukan bahwa ceweknya sedang dirawat dirumah sakit tapi si cowok tidak pernah mengangkat telponnya. So akhirnya begitulah si cewek dirawat lumayan lama, ada sebulan lebih krn dokter pengen dia benar2 pulih baru bisa keluar dari rumah sakit. Hampir 2 bulan dirumah sakit dan begitu dia keluar rumah sakit dokter maish mengharuskan dia untuk check up sekali seminggu. Nah begitu keluar dari rumah sakit, si cewek berusaha kontak si cowok dan si cewek bilang kemana aja. Kok gak ada kabarnya ? Krn si cewek begitu mendapatkan cellphone nya lagi dengan harapan dia akan menemukan setidak2nya sms dari cowoknya. Tapi dia gak menemukan satupun sms dari cowoknya selama hampir 2 bulan di cellphone.Si cewek sangat sedih dan dia nanya apakah si cowok tau kalo dia dirawat dirumah sakit ? Si cowok bilang enggak. Si cewek bilang apakah si cowok gak ada inisiatif untuk mencaritahu kenapa si cewek gak kontak dia dalam 2 bulan ? Si cowok bialng enggak. Si cewek kaget, ada apa ini ? Si cewek bener2 gak ada ide apa yang terjadi.

Akhirnya setelah pulang kerumah, si cewek mulai lagi memperbaiki komunikasi sama cowoknya dan hubungan mereka baik kembali. Yang gw gak habis pikir kenapa selalu si cewek yang mengalah. Kenapa selalu si cewek yang berusaha untuk memperbaiki keadaan dan si cowoknya gak melakukan apa2. Betapa egoisnya. Gw kadang merasa kasian sekali sama si cewek karena dia udah berkorban sampai segitunya tapi tidak dihargai sama cowoknya. Si cewek mati2an mempertahankan hubungan mereka. Si cewek pernah cerita ke gw kalo dia merasa kalo si cowok kayaknya pura2 aja mensupport dia untuk bersekolah di USA.Krn kalo si cowok emang bener2 tulus dan mensupport dia, maka si cowok gak akan bersikap aneh seperti itu. Dan apa yang dia bilang ada benarnya. Yang gw liat kesannya cowoknya gak mensupport dia. Kalo memang dia gak mensupport, kenapa dia mengikat si cewek dg pertunangan dan ingin menikahinya begtiu si cewek kelar kuliah. Dan menjanjikan janji2 buta ke cewek tersebut bahwa dia akan datang berkunjung dg memberikan harapan2 ke cewek tersebut bahwa dia sedang mengurus passport dan visanya.

Dua tahun pun berlalu. Hubungan mereka mulai membaik. Si cowok mulai agak rajin me sms dan tetep tidak pernah punya hasrat untuk menelpon dan selalu mengharapkan si ceweknya yang menelpon dia. Belakangan si cowok ikut tenis dan belakangan dia suka jalan sama temen2 tenisnya yang mana si cewek sendiri tidak kenal siapa mereka. Pernah beberapa kali pas si cewek pengen tau kabar cowoknya dan dia menelpon, si cowok angkat telpon dan bilang aduh jangan telpon skrg lagi asik niy sama temen2 tenis. Gw pas diceritain kaget banget. Gw bilang what ? He's not supposed to say that. Dia harusnya respect dan menghargai usaha si cewek utk selalu keep in touch sama dia. Bukannya membuat perasaan si cewek ciut dan sedih. Malah si cewek sempet bilang ke gw kalo skrg dia malah merasa dia udah gak spesial lagi buat cowoknya.Gw bilang sabar aja dulu, mungkin dianya aja lagi sibuk. Si cewek nurut apa yang gw bilang. Lama kelamaan kok si cowok jadi susah dihubungi dan sering kali tiap si cewek nyoba telp dia, dia pasti bilang aduh nanti aja telp nya. Lagi sibuk niy sama temen2. Lah ? Gw terheran2. Ini cowok jadi aneh dan ajaib gitu. Diperhatikan eh malah skrg malah mengenyampingkan si cewek. Bener2 aneh.

Mereka alhasil jadinya sering chat, cerita2 mengancang2 masa depan. Membahas masalah pernikahan. Ttg berapa undangan, dimana pernikahan akan diadakan dll. Si cowok sampe malam takbiran masih suka bilang cinta dan sayang ke ceweknya dan bilang kalo dia tidak mau kehilangan dan si cewek pun bilang hal yang sama.Sebelum lebaran, si cowok masih sempet bahas masalah pernikahan dengan si cewek. Si cowok bilang kalo dia mau si cewek ini pulang ke Indo sebelum akhir tahun ini. Si cewek bilang apa gak bisa awal tahun karena akhir tahun ini si cewek ada final exam di kuliahan. Si cowok bilang gak bisa. Harus akhir tahun ini biar mereka menikah.Gw mikir kok maksa siy. Dah jelas2 dia dan keluarganya tau si cewek ini di USA juga ngapain. Dan si cewek di USA sini gak main2. Tapi si cowok kayak no excuse gitu. Kalo dia butuh ini cewek, kenapa dia gak nyusul ke USA instead of maksa2 si cewek ini disaat posisi si cewek ini lagi terjepit dg masalah exams dan tiket akhir tahun kan double banget harganya krn holiday season dan belom lagi airport tax yang naeknya more than two times. Krn si cewek takut kehilangan si cowok, dia pun booking tiket pulang. Si cowok sampe minta booking code segala ke cewek. Kesannya buat siy paranoid gitu deh. Ya si cewek kasih dan bilang kalo dia punya 2 bookingan. Minta tolong temen temennya untuk bookingkan. Tapi bookingan yang dia bulan oktober masih cadangan dan yang desember ok. Temen temennya tsb bilang kalo dia bisa hold reservasinya. Si cewek ya percaya aja krn itu temen temennya. Si cowok bilang dia cek cek tapi kok gak ada reservasinya. Si cewek kaget, gak mungkin gak ada karena dia udah minta tolong temen temennya ituh. Si cewek bilang she'll let him know krn dia akan double check lagi. Si cowok bialng ok.

Ternyata satu huruf di booking code salah dan temen temennya itu bookingkan di tanggal yang salah. Tapi tetep masih tahun ini. Namanya juga minta tolong nyariin harga tiket yang agak murah, jadi mungkin di tnaggal yang di request sama si cewek ini harganya mahal. Who knows.
2 hari setelah lebaran, si cowok mulai bertingkah aneh. Dia gak mau angkat telpon dari si cewek. Dia gak mau bales sms si cewek. Diajakin chat juga gak mau. Si cewek kan kaget ada apa niy. Akhirnya sekalinya mereka ketemu chat, si cowok malah melibatkan temennya cowok juga didalam pembicaraan mereka. Si cowok membiarkan temennya tersebut ngata2in si cewek. Bilang kalo si cewek bohong masalah reservasi lah. Bilang kalo si cewek bohong masalah gak boleh pake cellphone dirumahsakit. Dan lain-lain.Si cewek cerita ke gw kalo dia sampe gemetaran pas dia dibilangin begitu. Sangat sangat tidak menyangka kalau cowoknya yang berumur 36 tahun ini sangatlah ajaib, dan tidak dewasa. Untuk apa dia melibatkan temennya dalam hubungan mereka ? Kenapa si cowok tidak percaya sama si cewek ? Si cowok malah tidak kasih si cewek pilihan2 atau kesempatan2 untuk ngomong. Malah temennya si cowok bilang kalo si cowok gak mau lagi sama si cewek dan mereka temen2nya lagi jodoh2in si cowok dengan cewek lain di Indo.Si cewek kaget dan remuk hatinya. Gak nyangka cowoknya akan perlakukan dia begitu setelah semua yang dia telah korbanin. Si cewek sedih dan hatinya hancur kenapa cowoknya lebih percaya sama temen tenisnya yang dia baru kenal, daripada ke dia ?Padahal hari sebelumnya si cewek dan si cowok masih bahas masalah pernikahan. Mereka baik2 aja. Ketawa2 aja dan happy. Tapi hari berikutnya semuanya berubah 360 derajat dan bikin hati si cewek ini hancur. Si cowok juga sempet ngomong kasar ke dia dan si cewek bener2 ga tau apa yang dia harus lakukan selain menangis dan istighfar berkali2. Gw ada disana pada saat mereka clash. Gw ada disana pas si cewek istighfar dan gemetaran. Cerita ini nyata.

Dan sampai sekarang si cewek gak pernah denger apa2 lagi dari si cowok itu. Dia menghilang begitu aja. Walo si cewek nyoba untuk telp ato sms minta penjelasan tapi kayaknya si cowok nyuekin aja. Gw bilang ke si cewek untuk selalu sabar dan untuk memaafkan. Banyak2in doa dan harus percaya kalo Allah itu adil. What goes around will comes around. Dan itu faktanya.
Kesimpulannya, dari masalah ini gw melihat bahwa sekuat tenaga dan gimanapun si cewek berusaha untuk mempertahankan hubungan jarak jauh ternyata long distance itu tidaklah gampang apalagi jika salah satu pihak melanggar komitmen tersebut. Harusnya hika mau long distance relationship berjalan seperti yang diinginkan maka kedua belah pihak haruslah bekerja sama untuk sama2 mewujudkan impian bersama.

Sangat disayangkan karena si cowok berdalih ke sesuatu yang sampai sekarang masih menjadi pertanyaan untuk si cewek. Si cewek bilang dia masih penasaran dan akan mencari tahu jawabannya begitu dia di Indo. Gw bilang lupakan. Tapi gw mengerti, seenggak2nya si cewek butuh dapat penjelasan. Kecuali kalo cowoknya ini emang punya orang lain di Indo dan termakan hasutan temen barunya tersebut.

Sedih memang jika kejadian seperti ini terjadi pada diri kita krn pengorbanan yang dilakukan selama itu akhirnya sia2. Dan rasa sakit yang dirasakan belum tentu bisa sembuh secepat itu. Dan untuk membuka hati lagi, mungkin akan sulit krn pernah disakiti. But that's life. Time will heal the pain, semua emang butuh waktu and Allah itu maha tahu, maha penyayang dan maha adil. Percayalah.

PKL di Amerika

Biar dibilang negara maju, ternyata di Amerika ada juga orang - orang yang menggantungkan hidupnya berjualan di kaki lima. Untuk membuka dasaran, mereka harus ijin dulu dan tidak boleh berjualan di sembarang tempat. Selain itu, mereka juga harus mengangkut dagangannya setelah selesai berjualan. Sedikit informasi, diantara penjual kaki lima itu menerima transaksi menggunakan kartu kredit ataupun cash.

Ada beberapa foto yang diambil seputar downtown Washington, DC dan Rosslyn, Virginia.






























Lokasi dagangan: Dupont Circle, Washington DC
















Lokasi dagangan: Pintu keluar Metro Subway Dupont Circle








Lokasi dagangan: di bawah jembatan penyeberangan Rosslyn Metro Station, Virginia

Saturday, October 11, 2008

ENJOY THE LIVE

(Si Pengantar makanan Wang Chuan menceritakan sebuah cerita)

Ada seorang tua yang tiap hari menghabiskan waktunya mancing di sebuah danau. Sambil sesekali rebahan, ia lantas meminum kopi dan merokok. Si orang tua itu sangat sabar mengamati pancingannya berjam – jam tanpa rasa bosan. Seorang pemuda yang baru lulus universitas dan ingin menikmati sedikit waktu luangnya sebelum nanti bekerja memperhatikan si orang tua itu selama beberapa hari ini. Timbul rasa ingin tahu si pemuda dan menanyakan kepada orang tua itu.

Si orang tua itu menjawab, “ Aku mencari ikan”

Melihat cara orang tua itu mencari ikan lantas si pemuda menyarankan kenapa tidak memakai jala saja sehingga tangkapannya bisa lebih banyak. Dari hasil penjualan ikan itu kemudian bisa dibelikan perahu kecil untuk mencari ikan lebih banyak lagi, dan barangkali usahanya bisa berkembang dan maju, lalu bisa membeli kapal dan sanggup mempekerjakan orang-orang untuk mencari ikan. “ Anda bisa menikmati hidup setelah itu”, kata si pemuda.

Saran si pemuda itu lantas ditanggapi si orang tua itu dengan berkata,” Kalau aku melakukan saranmu, punya jala, kemudian membeli perahu kecil, lalu punya usaha penangkapan ikan, dan dari jerih payahku itu katamu aku bisa menikmati hidup. Tentu aku tak akan melakukannya. Kenapa aku harus berputar – putar dan bersusah payah kalau toh akhirnya aku akan kembali ke danau ini dan memancing ikan selama berjam – jam, sambil rebahan minum kopi dan menghisap rokokku. Aku sudah menikmati hidupku anak muda ....


Janu Jolang
Catatan Saku Imigran Gelap Di Amerika

Thursday, August 7, 2008

YOU SHOULD NEVER PLAY GAMES

Seberapa seriuskah orang-orang perantauan dalam menjalani kehidupannya? Kalau itu ditanyakan kepada Ari temanku yang asal Madura tentu Ia akan menjawab dengan logat Madura-nya yang sangat kental: ...Ngat ...sangat serius....tak... iya.

Ari datang ke Amerika 8 tahun lalu pakai visa pelaut alias 'Seaman'. Menurut ceritanya, banyak orang Madura merantau keluar negeri karena faktor ekonomi. Dari tetangganya Ia ditunjukkan salah satu agen di Kelapa Gading yang bisa memberangkatkan ke Amerika untuk bekerja di kapal ikan atau kapal pesiar. Ari ditraining bahasa Inggris, diajar memahami kode buku pelaut dan diberitahu seluk beluk bekerja di kapal. Demi meraih harapannya, Ari yang katanya hanya sekolah sampai kelas 5 SD itu rela menghabiskan berpuluh juta rupiah (hasil ngutang orang tuanya) untuk bisa bekerja di Amerika.

Sungguh sangat mendebarkan sekaligus lucu mendengar cerita Ari. Ia baru pertama kali naik pesawat dan nggak tanggung-tanggung langsung terbang ke Amerika yang jaraknya kira-kira 15.000 km. Kelucuan yang wajar ketika Ari tidak tahu cara memakai sabuk pengaman, memakai wc duduk yang sempit, melahap semua makanan yang ditawarkan pramugari tanpa tanya daging ayam, sapi, atau babi, dan ketika Ari kehausan dan minta segelas air putih, Ia mengatakan dalam bahasa Inggris ala Ari: “white – water .. please...white – water .. please.... ”, dan itu bikin pramugari bingung.

Lalu kejadian yang paling mendebarkan ketika pesawat sudah 'landing' dan mereka menuju ke loket pemeriksaan imigrasi di bandara LAX Los Angeles. Ari bersama ketiga temannya tampak seperti orang kebingungan. Mereka was-was karena visa pelaut mereka 'cabutan' alias asli tapi palsu. Peluang lolos pemeriksaan “fifty-fifty”. Cara lama ini kata Ari memakai visa pelaut kepunyaan orang lain, tapi fotonya diganti wajah Ari. Ketika mau masuk dalam antrian, ada suara dalam bahasa Indonesia yang menginstruksikan sesuatu,” Kelapa Gading ... dari Kelapa Gading ke loket 5. Bersikap tenang, jangan tengak – tengok, langsung ke loket nomer 5. Kalau penuh pergi dulu ke kamar mandi di ujung sana.”

Rupanya jaringan si agen cukup oke”, pikir Ari. Lantas mereka berempat mematuhi perintah itu, antri di loket 5.

Tiba-tiba mereka dikejutkan suara petugas yang memerintahkan sebagian antrian di loket 5 pindah ke loket 6 yang kosong. Teman Ari yang paling depan tak bisa menolak dan pindah ke jalur 6. Sementara suara tadi tetap memantau dan menginstruksikan kepada Ari dan kawannya untuk tetap tenang. Akhirnya dari 4 orang yang berangkat, hanya Ari dan Kamil yang lolos pemeriksaan Imigrasi. Dua temannya ditahan alias visa pelautnya ketahuan palsu.

Memang mereka mengambil resiko terlalu berani dengan mengorbankan uang yang tidak sedikit, juga menempuh bahaya nekat dipenjara demi bisa masuk ke Amerika. Dan betul setelah itu mereka memang bekerja keras siang malam mengumpulkan dollar untuk perbaikan hidup mereka di kemudian hari. Apakah itu yang dinamakan bermain-main dengan hidupmu?

Berbeda ceritanya dengan si Dedi, lelaki usia 45an tahun. Ia datang ke Amerika dengan tujuan ingin melunasi hutang-hutangnya di Indonesia akibat bisnisnya bangkrut. Awalnya si Dedi terlihat rajin dan bekerja sangat keras. Dari penghasilannya sebagai ''waiter' di sebuah klab Middle East di daerah turis, si Dedi bisa meraup penghasilan 3500an dollar sebulan. Ia bekerja dari jam 8 malam hingga dini hari pukul 5 pagi. Dari caranya men'service' pelanggan, juga kepandaiannya meramu Hookah, sejenis rokok khas Timur Tengah dengan berbagai cita rasa buah-buahan, si Dedi mempunyai banyak pelanggan fanatik yang rela memberikan 'tip' besar kepadanya.

Sayang sungguh sayang 'etos kerja' si Dedi tak bertahan lama. Hanya 1 tahun si Dedi bekerja keras kemudian ia terlena. Gara-garanya sepele, hanya-karena ia mulai mengenal dunia chatting. Alih-alih harus bekerja, Dedi malah berbulan-bulan tak bekerja. Kerjaan utamanya kini beralih ke dunia maya, dunia chatting sampai pagi. Terutama chatting dengan cewek-cewek Indonesia yang 'merantau' di Hongkong, sungguh mereka menawarkan sebuah 'kecanduan' tersendiri. Beberapa wanita itu bahkan berani memperlihatkan 'webcam'nya dengan pose seronok. Barangkali itu salah satu yang membuat si Dedi kecanduan. Singkat cerita Dedi kemudian menjalin cinta jarak jauh atau apalah sebutannya, 'cyber love', atau apa dengan salah satu cewek Hongkong itu dan tiba-tiba ia sudah melupakan tanggung jawabnya menafkahi anak-anak dan istrinya di Indonesia. Ia juga lalai melunasi hutang-hutangnya sehingga rumah satu-satunya yang ditempati anak istrinya disita dan mereka terusir dari rumah itu. Apakah itu yang dinamakan bermain-main dengan hidupmu?

Aku lantas teringat sebuah penggalan cerita dalam bukunya Albert Camus – The Stranger, tentang seorang perantau yang mengambil setting di negara Czech.

Beginilah ceritanya:
Seorang anak muda pergi meninggalkan kampung halamannya untuk merantau ke kota. Duapuluh tahun kemudian, dan sekarang ia kaya raya, dia kembali bersama istri dan anaknya untuk menengok kampung dimana dia dilahirkan.

Ibunya kini menjalankan usaha penginapan kecil-kecilan di kampung bersama kakak perempuan si pemuda. Untuk membuat sebuah kejutan kepada mereka, si pemuda meninggalkan istri dan anaknya di hotel lain dan pergi untuk mengunjungi ibunya secara diam-diam. Ketika dia masuk, ibunya tidak mengenali anaknya lagi. Sebagai lelucon sekaligus pamer, si pemuda itu punya ide memamerkan segepok uang kepada ibu dan kakaknya. Di tengah malam, ibu dan kakaknya membunuh si pemuda itu dengan menghantamkan palu untuk merampok uang dan membuang tubuhnya ke sungai. Keesokan paginya, si istri datang ke hotel dan, tanpa tahu, ia memberikan identitas pelancong suaminya kepada si ibu dan kakaknya.

Mengetahui yang dibunuh adalah anaknya, kemudian si ibu menggantung diri. Kakak perempuannya juga bunuh diri. Satu sisi cerita itu tidak menyenangkan. Tapi disisi lain, sangat sangat manusiawi. Bagaimanapun si pelancong patut mendapatkan akibat kecerobohannya dan sebaiknya jangan pernah bermain-main dengan hidupmu.


Janu Jolang
Catatan Saku Imigran Gelap Di Amerika

 
Site Meter