Ketika pulang ke apartemen kujumpai Asnawi sedang meringis
kesakitan dengan muka lebam di rahang bagian kanan. Aku kaget dan sontak
bertanya kenapa, dijawabnya ia tadi habis dirampok di daerah China Town. Asnawi
lantas bercerita ketika ia baru pulang bekerja kira-kira jam 11 malam ada dua
orang dengan logat orang hitam jalan di belakangnya sambil bercanda ria. Lantas
ketika sampai jalan yang sepi kedua orang itu dengan sangat cepat menempelkan
sesuatu ke punggung Asnawi sambil meminta uang.
Asnawi ditodong pistol, disuruh diam, diperintah tak boleh
menengok ke belakang sembari menyerahkan dompetnya. Karena reflek dan
barangkali penasaran lantas Asnawi menengok. Tanpa babibu dihajarlah rahang
Asnawi oleh salah satu penodongnya hingga jatuh tersungkur ke trotoar. Dalam
pening dan kesakitan sayup- sayup Asnawi mendengar si penodong itu bilang dalam
logat rapper: Aku bilang apa? jangan nengok.. Jangan nengok. Bodoh lu ya.
Ya Washington DC memang kota dengan kejahatan yang cukup
tinggi di Amerika. Di tahun 1990 bahkan kota ini dapat sebutan Murder Capital
alias Ibukota Pembunuhan, kala itu pembunuhan marak terjadi akibat perang antar
genk dalam bisnis narkoba yang diedarkan oleh kartel Colombia. Data statistik
FBI menyebutkan bahwa korban meninggal karena pembunuhan mencapai 474 setahun.
Sepuluh tahun berselang; di tahun 2000, walau Kejahatan Pembunuhan mengalami penurunan
tajam, tapi jumlah 242 orang meninggal masihlah amat tinggi. Sedangkan
Kejahatan Perampokan tercatat sejumlah 3554 kasus setahun yang berarti dalam
sehari terjadi 9 kali perampokan.
Washington DC yang dibagi dalam empat kwadran, North East,
South East, North West dan South West masing-masing ada daerah rawan kejahatan.
Tapi yang paling parah adalah daerah North East dan South East. Memang aku
pernah melewati daerah North East dan South East yang kebanyakan dihuni oleh
warga Amerika kulit hitam; pada daerah yang berbahaya semua rumah dipasangi
teralis besi, juga toko-toko dan restoran. Kasir-kasir dibatasi dengan kaca
anti peluru dan transaksi jual beli hanya melalui lubang kecil seperti saat
kita beli tiket bioskop. Wang Chuan bilang jadi Delivery Man di daerah tersebut
harus berbadan kekar dan ahli Kungfu.
Selain perampokan, daerah tersebut adalah tempat para
gangster berebut daerah kekuasaan. Bisnis ilegal mereka seperti peredaran
narkoba, prostitusi terselubung, dan centeng penjaga keamanan klub malam adalah
ladang yang menghasilkan uang sekaligus membahayakan. Tak heran andai tiap hari
terdengar senjata menyalak dan kita melihat korban bergelimpangan bersimbah
darah. Mengenai perang antar gangster, daerah perseteruan sering merembet ke
area lain yang dikuasai Mafia Jamaika, Geng Salvador, atau Mexico.
Daerah North West yang paling rawan adalah di daerah Adam
Morgan, Kalorama, Columbia Road dan China Town yang banyak terdapat klub malam
dan restoran. Perampokan biasanya terjadi pada malam hari dan di jalan yang
gelap dan sepi. Asnawi baru saja mengalami perampokan dengan kekerasan, dan ia
tak lapor ke polisi. Banyak diantara para imigran gelap memilih diam. Kita
hanya bisa menganggap itu sebuah musibah dan lain kali berusaha untuk lebih
berhati-hati.
No comments:
Post a Comment