WANG CHUAN SI DELIVERY MAN
MENJELASKAN TENTANG TEORI POLITIK
Entah bermaksud guyon atau sekedar sindiran, joke politik ini diceritakan Wang Chuan di suatu sore sebelum restoran ramai. Cerita ini tentang seorang pemuda di negara komunis yang tidak lulus pelajaran politik di sekolahan padahal si ayah adalah seorang tokoh politik terpandang dan disegani. Malam harinya si ayah (karena malu dengan guru-guru di sekolahan), akhirnya turun tangan mengajarkan tentang ideologi politik itu kepada anaknya.
Si ayah menerangkan bahwa 'POLITIK' itu identik dengan 'KELUARGA'. Sedangkan figur 'AYAH' adalah identik dengan 'PARTAI'. 'IBU' identik dengan IBU PERTIWI', 'KAKEK' identik dengan "SERIKAT PEKERJA', dan yang terakhir 'ANAK' identik dengan 'RAKYAT'. “ Nah... kini kamu sudah tau fungsi dan peran masing-masing orang dalam sebuah keluarga. Kini kamu keluar rumah, berdiri di depan pintu, dan fahami ajaran saya tadi !!!”, kata ayahnya marah melihat kegoblokan anaknya. “ Dan jangan masuk rumah kalau belum faham!!!”, tambah si ayah.
Satu jam di luar rumah si anak belum juga bisa memahami apa yang diajarkan ayahnya. Dua jam berlalu, dan udara malam makin dingin, si anak belum juga faham.
Mendekati jam ke tiga si anak menggigil kedinginan dan merasa tersiksa. Tiba-tiba dari lantai dua kamar ayahnya terdengan suara dan ternyata itu rintihan ibunya. Si anak kurang memahami itu suara tangisan atau erangan kenikmatan, sedangkan si kakek tertidur pulas sambil ngorok. Dia sendiri merasa tersiksa kedinginan di luar rumah.
Akhirnya si anak memahami apa yang diajarkan ayahnya tentang arti “POLITIK”. Ia kemudian merangkai kejadian itu dengan kalimat yang begini bunyinya: Politik adalah Partai yang memperkosa Ibu Pertiwi, sedangkan Serikat Pekerja tertidur pulas, dan Rakyat tertindas”
Saturday, October 1, 2011
TEORI POLITIK ALA WANG CHUAN
Posted by Janu Jolang at 11:28 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
mas tejo, suwun atas sharingnya ... selalu sukses dan tetap cinta Indonesia kan .. hehehhee
Salam
Thx Mas Cahyono, smoga sukses juga menyertai panjenengan sekeluarga
Post a Comment