Friday, September 14, 2007

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan

Selamat datang bulan ramadhan, bulan suci yang diberkati Allah SWT. Bulan yang di dalamnya mengandung pahala beribu - ribu bulan. Bulan dimana kita menahan lapar dan dahaga, juga menahan hawa dan angkara, demi ridlo Allah SWT. Selamat menjalankan ibadah puasa dengan niat yang tulus serta hati yang bersih.

Monday, September 3, 2007

Humor Rantau: Turis Sopan

Mbah Kromodiredjo diajak anaknya berwisata ke Amerika. Sebelum berangkat ia diajari sedikit bahasa inggris dan menghapal beberapa kata penting sehingga nanti di Amerika mungkin berguna.


Sesampainya di Amerika,tepatnya di ibukota Washington DC, si embah diajak berkeliling melihat monumen bersejarah. Ketika sedang berjalan dan asik mengagumi patung besar Abraham Lincoln yang duduk berwibawa, tanpa sadar mbah Kromo menabrak seorang laki-laki bule, yang rupanya juga sama-sama sedang memandangi patung itu dengan seksama.


Lantas Mbah Kromo ingat ajaran anaknya untuk meminta maaf,"I am sorry ..."


Si bule itupun karena merasa bersalah juga mengucap,"I'm sorry too ..."


Mbah Kromo yang orang Jawa tulen yang menjunjung tinggi adat sopan santun itupun menimpali lagi,"I am sorry three .."


Si bule bingung dan bertanya,"What for?"


Mbah Kromo menjawab,"I am sorry five."


Si bule makin bingung,"Are you sick?"


Mbah Kromo menjawab,"I am sorry seven."


Si bule," ????????????"

Monday, August 27, 2007

Koleksi Resep : Rendang Daging Sapi

Bahan:
Daging Sapi 1 kg
Santan 2 liter dari 3 butir kelapa


Bumbu:
Serai 1 batang memarkan
Daun kunyit 1 lembar


Bumbu halus:
Bawang merah 50 gr
Bawang putih dihaluskan 1 sdm
Cabai merah giling 100 gr
Jahe halus 1 sdm
Lengkuas 6 cm
Garam secukupnya



Cara memasak:

- Campur santan, daun kunyit, daun jeruk purut, dan serai. Masukkan bumbu halus sampai mendidih. Kecilkan apinya.

- Masukkan dagingsapi yang dipotong dadu ke dalamnya, aduk terus sampai rata

- Masak daging dengan api sedang sampai santan mengering dan daging matang.


Sunday, August 19, 2007

Puisi: Terlempar dari Waktu

sebuah karya dari: Rabindranath Tagore

Bergegaslah!
Kita hampir kehabisan waktu
Siang dan malam terus berlalu
Masa-masa berkembang dan pudar seperti bunga
Kita harus memperjuangkan kesempatan kita
Kita ini orang miskin,
janganlah kita sampai terlambat--

Dan akupun bergegas
untuk menghemat setiap menitnya
Sambil membagi-bagikan jam demi jam
Kepada siapa pun yang menginginkannya.

Dan ketika lomba habis-habisan ini telah usai
Aku melihat garis finish
Di dalam letup-letup ketakutan,
jangan-jangan aku terlambat
Tapi ternyata pada detik-detik terakhir aku dapati

Ternyata masih ada waktu

Tuesday, August 7, 2007

17-an di Wisma Indonesia - Tilden - Washington, DC


Suasana Panggung Gembira dalam rangka HUT RI ke 62



Neng .... ikutan Abang nDangdutan yuk!



Suasana ceria di Bazar HUT RI

Wednesday, May 9, 2007

FISH STILL ALIVE

Kepala sushi chef di restoran bernama Mr. Chong imigran asal Taiwan. Ia dipanggil dengan sebutan terhormat Seinsei yang dalam bahasa Jepang berarti master atau guru. Chong-san pandai berbahasa Jepang karena dia pernah tinggal dan bekerja di sebuah restoran Taiwan di kota Tokyo. Potongannya jangkung 190 cm, tubuhnya kurus, dan kalau bicara kuperhatikan mulutnya bersemangat mengeluarkan kata-kata dengan intonasi yang meledak-ledak. Kadang saking tak terkontrol sampai - sampai ludah 'muncrat' dari sela-sela giginya.

 Si Kurus adalah tipe orang yang serius dan tak bisa bercanda alias Garing. Barangkali didikan orangtuanya yang demikian keras dalam menanamkan nilai-nilai keluarga hingga membuat si jangkung sering melihat sesuatu hal dengan kaku, dan akhirnya sering terdengar menyakitkan telinga. Kalau si Marcus Yap pelayan asal Malaysia bilang dalam bahasa Melayu patah, si Jangkung ingin berperilaku dan bertindak sempurna dalam segala hal, “Dia mau 'face' bagus. Apa .. dia cakap selalu betol”. Barangkali si Chong san adalah tipikal orang-orang Taiwan yang sering bersuara keras, tak mengenal takut, dan merasa mereka adalah Bangsa China walau tersingkir dari China daratan.
Ya ... si Chef tipikal orang yang selalu "merasa" benar, kata Tuan Wang si delivery man -- musuh bebuyutannya di restoran. Ia selalu mengejek Chong-san seolah Raja-raja Tiongkok jaman dulu. Raja hanya punya dua aturan.
Aturan 1: Raja Selalu Benar.
Aturan 2: Andai Raja Salah; Maka Kembali ke Aturan 1.
Hal itu kuperhatikan ada benarnya juga. Pada suatu hari ketika si chef sedang memotong segluntung ikan Salmon Alaska 30 pound, "Aturan Raja"nya dipakai. 
Ketika pisau tajamnya itu sedang memisahkan bagian daging dari kulitnya, pegangan pisau itu meleset dan mengakibatkan daging salmon itu jatuh ke lantai. Chong san adalah seorang yang ahli dalam hal potong memotong ikan, sambil clingak clinguk ia memungut ikan salmon dari lantai dan bilang," Fish still alive .."
     Aku dan Lazaro yang berada di dekatnya tertawa. Bayangkan ikan yang sudah tak berdaya aja masih disuruh "bertanggung jawab" atas kelalaian dia dalam menggunakan pisau. "Ikannya masih hidup ... Jadi berontak ketika mau dipotong", yaaa itulah Aturan 1 seorang raja tak pernah berbuat kesalahan.

Wednesday, April 11, 2007

BERHENTI KIRIM UANG KE INDONESIA

Ya, aku kini menghentikan pengiriman uang ke Indonesia. Aku telah memberitahukan keadaanku ini kepada paman dan ibu. Semenjak pemerintah Amerika melakukan pengawasan ketat terhadap uang keluar - masuk, terutama uang yang dicurigai berkaitan dengan pembiayaan terorisme Al Qaeda, kami para imigran gelap jadi was-was. Bang Herdi yang punya usaha sampingan -- mentransfer uang para imigran gelap ke Indonesia sementara menghentikan usaha sampingannya.
      Jasa pengiriman uang Moneygram atau Western Union, (bagi imigran gelap) syaratnya sangat memberatkan, kita harus mencantumkan alamat rumah dan harus punya identitas diri entah itu paspor atau ID card. Dengan memberikan alamat dan identitas diri berarti sama saja memberitahukan keberadaan posisi kita di Amerika, sedangkan rumor yang lagi ramai antar teman-teman di apartemen Kampoeng Melajoe, pemerintah Amerika sedang gencar-gencarnya memburu para imigran gelap.

Ya, kondisi ini menyulitkan para imigran gelap. Uang gajian biasanya langsung kita kirim ke Indonesia dan kini tiba-tiba menumpuk. Tak ada tempat menyimpan uang yang aman seperti kalau kita punya akun di bank. Tak mungkin kita mau mengantongi uang kemanapun kita pergi. Terpaksalah (dengan perasaan was-was) kita menyimpan uang di tempat rahasia diantara barang-barang di apartemen. 
Jasa Pengiriman Uang ke Indonesia. Ya, ada seseorang bernama mbak Sinta yang menawarkan jasanya bisa mengirimkan uang ke Indonesia. Cara yang dipakai cukup unik walau agak riskan. Beberapa teman telah memakai jasanya. Prosesnya sederhana, si pengirim menyerahkan uang dollar yang akan dikirim. Lalu mbak Sinta menghubungi rekan bisnis (saudaranya) yang ada di Indonesia untuk mengirimkan sejumlah uang rupiah kepada keluarga si pengirim. Transaksi ini tak melibatkan perpindahan uang antar negara, uang yang dikirim si pengirim disimpan mbak Sinta di Amerika, rekan bisnis di Indonesialah yang mengeluarkan uang. Ya akhirnya kami menyebutnya "Bank Sinta"; jasa pengiriman uang dengan ongkos mahal, karena kurs nilai tukar yang dipakai selalu "dibuat" jauh di bawah pasar, disamping Bank Sinta juga ngecharge ongkos per $500 dolarnya lebih mahal, tak semurah Bang Herdi.

 
Site Meter