Friday, February 3, 2006

KRIMINALITAS DI WASHINGTON DC

Ketika pulang ke apartemen kujumpai Asnawi sedang meringis kesakitan dengan muka lebam di rahang bagian kanan. Aku kaget dan sontak bertanya kenapa, dijawabnya ia tadi habis dirampok di daerah China Town. Asnawi lantas bercerita ketika ia baru pulang bekerja kira-kira jam 11 malam ada dua orang dengan logat orang hitam jalan di belakangnya sambil bercanda ria. Lantas ketika sampai jalan yang sepi kedua orang itu dengan sangat cepat menempelkan sesuatu ke punggung Asnawi sambil meminta uang.

Asnawi ditodong pistol, disuruh diam, diperintah tak boleh menengok ke belakang sembari menyerahkan dompetnya. Karena reflek dan barangkali penasaran lantas Asnawi menengok. Tanpa babibu dihajarlah rahang Asnawi oleh salah satu penodongnya hingga jatuh tersungkur ke trotoar. Dalam pening dan kesakitan sayup- sayup Asnawi mendengar si penodong itu bilang dalam logat rapper: Aku bilang apa? jangan nengok.. Jangan nengok. Bodoh lu ya.
Ya Washington DC memang kota dengan kejahatan yang cukup tinggi di Amerika. Di tahun 1990 bahkan kota ini dapat sebutan Murder Capital alias Ibukota Pembunuhan, kala itu pembunuhan marak terjadi akibat perang antar genk dalam bisnis narkoba yang diedarkan oleh kartel Colombia. Data statistik FBI menyebutkan bahwa korban meninggal karena pembunuhan mencapai 474 setahun. Sepuluh tahun berselang; di tahun 2000, walau Kejahatan Pembunuhan mengalami penurunan tajam, tapi jumlah 242 orang meninggal masihlah amat tinggi. Sedangkan Kejahatan Perampokan tercatat sejumlah 3554 kasus setahun yang berarti dalam sehari terjadi 9 kali perampokan.
Washington DC yang dibagi dalam empat kwadran, North East, South East, North West dan South West masing-masing ada daerah rawan kejahatan. Tapi yang paling parah adalah daerah North East dan South East. Memang aku pernah melewati daerah North East dan South East yang kebanyakan dihuni oleh warga Amerika kulit hitam; pada daerah yang berbahaya semua rumah dipasangi teralis besi, juga toko-toko dan restoran. Kasir-kasir dibatasi dengan kaca anti peluru dan transaksi jual beli hanya melalui lubang kecil seperti saat kita beli tiket bioskop. Wang Chuan bilang jadi Delivery Man di daerah tersebut harus berbadan kekar dan ahli Kungfu.
Selain perampokan, daerah tersebut adalah tempat para gangster berebut daerah kekuasaan. Bisnis ilegal mereka seperti peredaran narkoba, prostitusi terselubung, dan centeng penjaga keamanan klub malam adalah ladang yang menghasilkan uang sekaligus membahayakan. Tak heran andai tiap hari terdengar senjata menyalak dan kita melihat korban bergelimpangan bersimbah darah. Mengenai perang antar gangster, daerah perseteruan sering merembet ke area lain yang dikuasai Mafia Jamaika, Geng Salvador, atau Mexico.
Daerah North West yang paling rawan adalah di daerah Adam Morgan, Kalorama, Columbia Road dan China Town yang banyak terdapat klub malam dan restoran. Perampokan biasanya terjadi pada malam hari dan di jalan yang gelap dan sepi. Asnawi baru saja mengalami perampokan dengan kekerasan, dan ia tak lapor ke polisi. Banyak diantara para imigran gelap memilih diam. Kita hanya bisa menganggap itu sebuah musibah dan lain kali berusaha untuk lebih berhati-hati.

 
Site Meter