Tuesday, April 8, 2008

CSIG di Amerika: KENAPA IBU REPOT – REPOT KIRIM BUKU DARI INDONESIA

Malam ini sepulang kerja aku mendapati ada bungkusan di atas meja. Setelah kubaca ternyata paket kiriman dari Indonesia. Ya, aku minta dikirimi rokok sama ibu. Maklum, rokok Indonesia amat jarang di sini. Jikapun ada, biasanya berharga mahal. Ada sebuah toko kecil dekat apartemen yang menjual beberapa rokok Indonesia dengan harga USD 8 perbungkus. Bayangin di Indonesia sebungkus hanya 10 ribuan rupiah. Ditambah ongkos kirim sekitar Rp. 800.000, aku bisa mendapatkan 2 karton rokok dan bisa menghemat 50 sampai 70an dollar.

Kubuka bungkusan dengan segera, Bang Herdi yang sedang di depan laptop ngelirik. Dia juga perokok berat. Dari lirikan matanya seolah Bang Herdi mengatakan, “bisa di join, nih”. Dan ketika kukeluarkan rokok itu dari bungkusnya, terselip sebuah buku kecil. Dalam hati aku bertanya,”apa yang ibu kirimkan untukku?”

Kubaca sepintas buku itu berjudul Sholat dan Faedahnya. Dalam pikiranku kenapa ibu masih sempat – sempatnya kirim buku seperti itu. Bukankah mengenai sholat telah aku pelajari sejak kecil? Barangkali beliau khawatir aku terlibat dalam pergaulan bebas, narkoba, atau kriminal – seperti gambaran kebanyakan film – film hollywood yang ada di tv – tv Indonesia.

Sejenak kemudian hatiku merasa kosong. Seperti ada sesuatu yang hilang di lubuk hatiku yang terdalam. Ibu benar ia berusaha mengingatkanku. Sepertinya Tuhan telah menjauh dari keseharianku. Yang kupikirkan hanya bekerja dan bekerja. Waktuku habis untuk bekerja.

Rasanya aku seperti mengejar sesuatu yang hampa, kosong; tapi jika aku tak berlari aku akan terlindas sesuatu, semuanya serba terburu-buru. Suasana khidmat dan khusyu yang muncul secara alami di Indonesia amat susah kurasakan di sini. Semua serba nyata. Aku serasa dikejar – kejar waktu, diperas tenagaku, demi imbalan dollar. Aku mimpi kerja santai bayaran gede, tapi tak ada. Terus terang kuakui jiwaku mengalami kekosongan. Semangat spiritual dalam berTuhan menurun jauh atau lebih buruk lagi “hilang” sama sekali.

 
Site Meter