Tuesday, October 8, 2013

PINDAH PEKERJAAN

Arif teman sekamarku perantau asal Madura menawari aku pekerjaan full time sebagai dish washer alias tukang cuci piring di restoran sushi tempat dia bekerja. Pekerjaanku sebagai Bush Boy selama ini memang mendatangkan uang tip yang lumayan tapi itu hanya part time. Aku hanya dapat jadwal dua kali shift malam dan dua kali shift siang. Ketika restoran ramai di akhir pekan, untuk shift malam aku bisa mendapatkan uang tip 80 dollar dari 12 pelayan restoran. Seminggu aku rata-rata mengantongi 200 dollar, sebulan 800 dollar.

Di tempat baru restoran Jepang, si bos yang orang Singapore menawari bayaran 1300 dollar sebulan, bekerja dari jam 11.00 pagi hingga 11 malam, 6 hari seminggu. Tanpa pikir panjang aku segera menerima tawaran itu. Aku tak perlu malu menjadi tukang cuci piring. Aku juga tak perlu malu pada anak-anak Kampoeng Melajoe kalau aku hanyalah tukang cuci piring.
Keesokan harinya aku diajak ke restoran tempat Ari bekerja. Tanpa prosedur yang berbelit hari itu juga aku langsung bekerja. Arif mengantarkan aku ke bagian belakang, di sana terletak mesin cuci. Hari itu aku belajar menggunakan mesin cuci piring otomatis, gampang cara pemakaiannya. Piring kotor tinggal disemprot air panas lalu dijejer pada rak sampai penuh, setelah itu rak dimasukkan ke dalam mesin dan secara otomatis akan membilas hingga kering.
Pekerjaan lainnya yang harus kulakukan adalah menyapu dan mengepel lantai restoran, juga kamar mandi. Hari pertama kulalui tanpa halangan berarti, cuma saat membersihkan toilet banyak tissue bekas berserakan di lantai, juga mutahan pengunjung karena kebanyakan minum alkohol. Menjijikkan ...

 
Site Meter