Wednesday, September 13, 2006

KAWAN DATANG DARI PHILADELPHIA

Hari ini kami kedatangan dua orang teman Asnawi dari Philadelphia, mereka bekerja di pabrik yang banyak terdapat di negara bagian Pennsylvania. Suka duka kerja di pabrik sungguh berbeda dengan kerja di restoran. Kebanyakan anak-anak Indo melamar lewat agen, atau direkomendasi temannya yang sudah bekerja di pabrik. Tomi menceritakan kepadaku bahwa agen Kenny sangat terkenal di kalangan orang-orang Indonesia yang mau bekerja di pabrik. Kenny menyediakan rumah gratis dan jemputan mobil bagi orang-orang yang bekerja lewat dia. Kenny punya koneksi ke pabrik-pabrik selama puluhan tahun, ia selalu mensuplai kebutuhan pekerja-pekerja lepas jika pabrik membutuhkan. Sering pabrik meningkatkan kapasitas produksinya ketika permintaan pasar meningkat, maka dengan mempekerjakan karyawan lepas tentu akan menghemat ongkos operasinya.

Dari bisnisnya Kenny bisa membeli beberapa rumah, mobil-mobil untuk antar jemput, dan bisa mempekerjakan saudara-saudaranya. Si juru bayar yang dipercayakan kepada adiknya membayar karyawan dengan cara yang sangat sederhana. Jika kita bekerja satu shift yang lamanya delapan jam maka Kenny akan membayar $50. Kalau dihitung, jatuhnya $5 sejam; jumlah yang cukup kecil kalau dibandingkan bekerja di restoran.
Tapi bagi anak-anak pabrik cara menghitungku dianggap salah. Bagi anak-anak yang masih muda dan kuat tenaganya, mereka bisa minta jadwal dua shift kerja alias 16 jam berturut-turut kepada Kenny. Biasanya mereka menyelesaikan shift pertama di pabrik A dan kemudian langsung diantar menuju pabrik B untuk meneruskan shift keduanya. Dengan mendapat $100 setelah bekerja 16 jam, mereka bisa beristirahat 8 jam. Keesokan harinya dilanjut bekerja dua shift lagi, baru setelah itu libur sehari. Dengan bekerja seperti itu, dua hari bekerja - sehari libur maka dalam seminggu mereka bisa mengantongi uang $500, dan sebulan bisa mengantungi $2000.
Kalau cara menghitungnya demikian maka aku yang bekerja di restoran tentu kalah penghasilannya, tapi kata Arif yang pernah bekerja di pabrik, cara gila-gilaan seperti itu bikin badan cepat rusak. Tubuh diforsir melebihi kemampuannya. Belum kalau mendapat pekerjaan yang tugasnya ngangkat-angkat palet atau mengangkat box masuk kontainer, atau dapat pekerjaan menata barang di gudang penyimpanan. Sungguh pekerjaan itu sangat menguras tenaga. Dan satu hal lagi, bekerja di pabrik tak bisa diandalkan keberlangsungannya. Kalau sedang ramai kita bisa dapat double shift tapi giliran sepi bisa-bisa hanya kebagian kerja dua shift seminggu.

 
Site Meter