Thursday, January 21, 2010

PsikoRantau: HOARDER ...

Di Amerika, iklan obat sakit kepala, obat penghilang rasa sakit, obat flu,ataupun balsam penghilang pegal linu, bisa jadi ditawarkan dengan iklan yang berdurasi pendek, sangat ringkas. Ya, mungkin karena dianggap, semua orang tuh tahu, apa sakit kepala, apa migrain, apa sakit gigi, apa flu, apa pegal linu.., jadi ya pokoknya gue nawarin obat buat penyakit-penyakit itulah..gitu.

Lain lagi dengan iklan obat "stress", wow.., durasinya bisa 4 atau 5 kalinya iklan obat sakit kepala dan kawan-kawan tadi. (Di sini, aku sebut saja stress, gitu ya, yang secara awam akan dibayangkan sebagai suatu gangguan yang dialami seseorang akibat dari tekanan kejiwaan, dengan muacem-muacem tingkat "keparahannya"...)

Iklan obat stress, biasanya diawali dengan ilustrasi, seseorang yang dengan sangat ekspresif (kelihatan sedih, lemah, tatapan mata kososng...) menceritakan tentang bagaimana dia TIDAK MAMPU mengatasi persoalan hidupnya, hingga membuatnya "sakit". Trus ya, gitu deh, sampailah pada intinya, menawarkan obat stres merek A yang dikeluarkan dari pabrik obat X, gitu...

Habis itu, ada narasi yang menerangkan, secara "thirik-thirik" alias panjang lebar, tentang apa kandungan obat stress itu, cara kerjanya, dosis yang disarankan, efek samping, dan bila ada "kebimbangan" untuk mulai mengkonsumsinya, silakan konsultasikan pada dokter anda terlebih dahulu.

Ngemeng-ngemeng, sebanyak apa sih orang stress di Amerika..? Sama aja kale ya, dengan di Indonesia atau di negara mana pun di dunia. Di mana ada persoalan hidup, di mana orang tidak mampu mengatasi persoalan hidupnya, di situlah akan tumbuh bibit-bibit sakit pikiran alias stress, dan seterusnya.

Di Amerika, di mana banyak hal selalu mendapat perhatian dan perlakuan yang serius, apalagi hal itu sudah menimbulkan banyak masalah yang bisa membahayakan seseorang, keluarga, bahkan orang lain.., ya sudah, pasti dapat perhatian lebih.

Apa sih akibat dari stress itu? Wuahh, buanyak banget, dari yang hanya merugikan diri sendiri, sampai membahayakan banyak orang. Iya kalau cuma bunuh diri.., nah, yang paling menakutkan dan sudah sangat sering terjadi adalah, tiba-tiba si Stress ini datang ke suatu kerumunan, seperti perkantoran, sekolah, taman kota, dan secara brutal dar der dor nembakin orang.., ya banyak yang matilah mereka yang kena tembak..

Salah satu "kelanjutan" dari sakit pikiran alias stress, yang cukup banyak jumlahnya di Amerika adalah apa yang disebut HOARDING, dan pelakunya disebut kaum HOARDER.

Ini adalah sebuah syndrom, yang 'penampakan" dari luar adalah, seseorang ini mempunyai kebiasaan "nyusuh" (bahasa Jawa) yang artinya adalah kebiasaan menimbun barang-barang apa pun di dalam rumahnya, sampai-sampai rumahnya-asli deh..!- seperti TPA, alias Tempat Pembuangan Akhir sampah...

Bukan cuma itu, kadang dia juga memelihara pet yang beranak pinak, tanpa perlakuan yang selayaknya bagi petnya tersebut, seperti imunisasi, kebersihan kandangnya, kelayakan makanannya, dan lain-lain. Sebagai catatan, pet di Amerika, biasanya anjing atau kucing, bisa dibilang mendapat hak yang SAMA dengan manusia. Soal makanan, kesehatan, asuransi, kecantikan, gak boleh stress juga, maka harus diajak jalan-jalan, disekolahkan...he..he...

Kenapa sih bisa jadi Hoarder ...?

Sepanjang yang aku simpulkan, awalnya, si Hoarder ini adalah orang yang hidup secara lumrah, bersuami, atau beristri, punya anak, bekerja, dan seterusnya. Nah, setelah dia mengalami suatu peristiwa yang menekan pikirannya, maka, sedikit demi sedikit dia akan mengalami stress, depresi.., lengkap dengan timbulnya kecemasan yang luar biasa, khawatir yang luar biasa, panik, sakit kepala, putus asa..dan seterusnya..

Barang apa sih yang ditimbunnya...?
Whoalahhh..luar biasa deh, dari kaleng Pepsi, sandal jebol, buku-buku yang sudah bulukan, bungkus permen, boneka butut, pakaian yang wuakeh buanget alias buanyak banget, sampai barang macam kamera, radio lawas, barang-barang kristal, dan lain-lain.., hingga tak satu inchi dari rumahnya ini ada tempat luang. Jadi kalau dia orang mau masuk rumah, ya loncat jendela,dan langsung landing di barang-barang simpanannya itu.

Siapa saja yang bisa jadi Hoarder..?
Siapa pun, usia berapa pun, termasuk anak-anak, jenis kelamin apa pun...

Trus, memang kenapa kalau orang jadi Hoarder?
Bahaya lah.., banyak bahayanya. Tentu saja judulnya adalah TIDAK SEHAT. Gimana mau sehat, lha wong rumahnya aja bagaikan timbunan barang-barang sampah, yang banyak kemungkinan juga ada yang membusuk, kotoran hewan, sisa makanan, toilet yang wuampunnn deh.., dapur yang acakadut...

Debu, adalah yang utama, bisa menimbulkan masalah pernafasan, alergi, hingga sakit kepala. Bahkan katanya pernah terjadi, di mana akhirnya, anaknya si Hoarder ini, meninggal gara-gara kejatuhan box yang ditumpuk secara asal-asalan oleh ibunya..

Bahaya lain lagi..? Ya tentu saja rawan terjadi kebakaran.., gimana coba kalau tiba-tiba terjadi korsleting listrik di dapurnya, gitu.. dan kalau terjadi kebakaran, tentu saja bukan cuma membahayakan si Hoarder, keluarganya, tapi juga para tetangganya..

Apa kata ahli jiwa mengenai syndrom ini?
Ini adalah "common illness in America". Ini mungkin adalah bentuk dari Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Ini bukanlah kemalasan, tapi memang sebuah gangguan kejiwaan, yang gak akan sembuh, kecuali dia diberi perlakuan atau di terapi.

Jalan keluarnya, gimana..?
Nah, orang yang kayak gini, kan biasanya, selanjutnya akan ditinggalkan oleh suaminya, atau oleh istrinya. Dan bila dia punya anak, maka, anak-anaknya ini akan diurus oleh pemerintah. Bila memungkinkan, anak-anak akan diikutkan Bapaknya, bila Ibunya yang Hoarder, atau sebaliknya.., atau di"pelihara" oleh negara.

Sudah gitu, tetangga yang terganggu atas kebiasaan si Hoarder, biasanya akan melapor ke biro terkait. Dan di Amerika banyak voluntir yang akan benar-benar menolong si Hoarder ini.

Bagaimana menolongnya..?
Ingatlah bahwa Hoarder adalah orang "sakit". Maka penyelesaiannya pun mengikutsertakan pihak-pihak yang berkompeten, seperti Dokter, Ahli Jiwa, dan bila punya, tentu saja keluarganya.

Biasanya si Hoarder akan dimotivasi, misalnya, "kamu mau gak, anak-anakmu pulang bersamamu.., tapi kan rumah ini ga sehat buat anak-anak.., bagaimana kalau kita bereskan..?"

Dengan lembut.., dengan tetap menghargai harga diri si Sakit, tidak ada cemoohan atau hinaan, apalagi kasar..!

Trus kalau si Hoarder setuju, ketika mau beres-beres, si Hoarder "dimanjakan" bagikan raja atau ratu, dia akan duduk-duduk saja melihat para sukarelawan membersihkan rumahnya, tentu saja seorang Dokter akan selalu ada pada operasi pembersihan itu, karena di tengah proses pembersihan, biasanya si Hoarder akan "bereaksi" seperti menangis, mengamuk, bahkan mencoba bunuh diri ketika barang-barangnya dibuang.

Maka, juga akan ditanyakan, barang-barang apa saja yang tidak boleh di buang..? Ya, boleh sih, tapi jangan semua ga boleh dibuang ya..gitu.. Dan biasanya si Hoarder akan memili-milih barang yang gak boleh dibuang, yang secara umum, mungkin bisa dibilang tidak berharga, tapi, tentu saja sangat berharga bagi si Hoarder, misalnya, ada kenangan yang indah dari barang itu.

Aku pernah liat di Tv, si Hoarder rela membuang barang-barang kristalnya, tapi tak rela, dan tetap mempertahankan sekardus baju bayi ketika pertama kali dia punya anak, dan saat ini, usia anaknya sudah 25 tahun.., berarti baju-baju bayi itu pun usianya sudah 25 tahun juga, kan..he2..

Karena apa, karena jika kita "mencuri-curi" untuk membuang semua barangnya, ini malah akan memperparah "sakit" si Hoarder.

Pembersihan, akan dilanjutkan pengecatan, perbaikan yang diperlukan, dan tentu saja mengganti kasur dan perabotan, karena yang lama sudah amat sangat tidak layak digunakan..

Selanjutnya,janji akan dipenuhi, apa yang menjadi motivasinya semula akan dibuat nyata, misalnya, anak-anak akan datang ke rumahnya, kemudian menginap, kemudian mungkin menetap. Dan tentu saja, si Hoarder tidak cukup hanya dibersihkan rumahnya, diganti perabotnya, tapi akan terus dipantau, diterapi, dan mungkin juga dipadu dengan pengobatan medis lainnya, sampai dia dinyatakan "normal" kembali..

Sebuah pengakuan dari bekas Hoarder yang aku ingat, dia bilang gini, "Padaku, masih tetap ada kecenderungan untuk mengumpulkan barang-barang, tapi aku selalu berusaha keras, dan berpikir bahwa itu, tidak perlu..."

Ngik..ngok..! Nah, kalau dia sudah bisa bilang gitu, berarti dia sudah waras..he2..gud luck, selamat meneruskan hidup, dengan harapan yang terus berkembang lebih positif, menggunakan tenaga dan waktu untuk hal-hal yang lebih berarti.., dan jangan lupa, jagalah jiwamu untuk tetap "sehat..."

Okay..kawan-kawan.., sekarang saatnya kita bertanya pada diri sendiri, apakah kita berbakat jadi Hoarder..?

Wakakak deh.., maka sadarilah sejak dini, jangan sampai penyakit berlanjut, baru hubungi dokter.., bisa telat penanganannya...Bcanda..bcanda..!

Tapi yang jelas, mohon kesadaran dan kepedulian kita semua, bila di sekitar kita ada orang yang nampaknya stress, segeralah, sebisa mungkin ditolong, karena, dalam banyak kasus, orang stress tidak bisa "menolong dirinya sendiri.." harus dengan bantuan dari pihak lain.

Dengan membantu orang yang seperti itu, maka, sama saja, anda telah menolong menyelamatkan jiwa seseorang, dan jiwa-jiwa lain yang terkait (misalnya, keluarganya..).Kurang lebihnya mohon maap.., Aye pan bukan ahli jiwe yah.., cume pengen cerite-cerite aje.., kritik dan saran Aye nantikan secare terbuke..

North Carlin Spring,Arlington, Virginia,
Dian Nugraheni,Jam 6.38 sore, hari Minggu, tanggal 3 Januari 2010
Minus enam derajat skala Celcius.., mesin pemanas di ruangan pun, cuma berhasil menyejukkan, bukan menghangatkan, apalagi memanaskan ruangan..brrr..huihhhhihh...

HumoRantau: KELUAR DARI PEKERJAAN

Seorang ibu muda yg punya kerjaan dobel mengeluh pada temannya, ia ingin melepas pekerjaan sampingannya yang ternyata amat menyita waktu, pikiran, tenaga dan ingin fokus pada pekerjaan utamanya saja. Temannya kaget ketika tahu bahwa Pekerjaan Utama si ibu muda itu: FACEBOOK-an Dan Pekerjaan Sampingannya: Mengurus anak & suami (by Janu Jolang)

Monday, January 11, 2010

HumoRantau: Kutunggu Duda-mu

Di jalur Pantura sebuah truck Pasir menyalibku. Kulihat di bak belakang ada tulisan berbunyi "KUTUNGGU DUDA MU", dengan gambar seorang laki-laki berwajah tampan. Aku penasaran, barangkali supirnya wanita cantik. Lantas kukebut mobil dan berusaha menyalipnya. Setelah kutengok ternyata supirnya laki-laki 'melambai' berdandan genit sambil teriak: Sepoooong mas ...!!!
(by Janu Jolang)

Friday, January 1, 2010

KultuRantau: TUTUP.., DAN BUKA...

Hingar bingar tiup terompat di jalanan, konvoi bersepeda motor dan than thin than thin layaknya "juragan klakson".., he2...

Pesta malam, menjelang jam 00.00, bakar ayam, bakar singkong, dan sebagainya..Nyalakan kembang api..byarr..byarr..byar.., horeee.. Ga boleh..? Bo...lehhh...

Ada yang bikin janji dalam hati, apa yang akan dilakukan mulai tahun baru ini.., ada yang bikin rencana hitam di atas putih untuk target ke depan..bla..bla..bla..

Ada juga orang-orang yang tenang-tenang saja, karena punya pendapat, tahun baru atau lama, sama saja, karena hari-hari berjalan dengan begitu saja. Maksudnya, bukan tak punya niat atau harapan, tapi, bagi orang-orang seperti ini, yang ada adalah niat baik tiap saat, mengisi detik-detik waktu dengan sewajarnya, mensyukuri, dan menyadari akan arti mempertanggungjawabkan dari semua yang dijalaninya.. Boleh juga kan..

Ada beberapa hal yang aku tandai dengan datangnya tahun 2010 di Amerika ini. Kabarnya, mulai tahun 2010 ini, negara bagian California mempelopori untuk MELARANG penggunaan bahan-bahan makanan transfat di restoran-restoran.. What...?!!

Halow, teman-teman ahli gizi dan nutrisi, tolong koreksi bila ini tidak tepat ya.., makasih sebelumnya... Ini aku terangkan secara "bodo" aja ya, jadi bukan keterangan yang terlalu ilmiah.. (guenya yang gak nyandak..he2..). Jadi, transfat terjadi karena ada proses pengolahan bahan makanan, melalui proses hidroginasi, atau gampangnya, mengikutsertakan rantai proses makanan secara kimiawi, yang membuat bahan-bahan makanan itu berubah bentuk atau wujud, rasa, dan kadang juga merubah fungsi.

Misalnya, vegetable oil, diproses menjadi bentuk "padat", macam margarin, gitu.., Nah, kalau sudah jadi margarin, mungkin rasanya akan jadi salty alias ada rasa asin, bentuknya juga tidak cair, dan secara fungsional, sepanjang yang aku tahu, margarin bisa membantu membentuk tekstur makanan tertentu menjadi lebih lembut, misalnya bila digunakan untuk membuat cookies, kukies..alias kue kering.., donat, dan tentu saja cake...

Atau, mentega putih, yang biasa kita miksing dengan gula halus atau sirup gula, pewarna dan lain-lain, jadi krem untuk penghias kue tar itu lho...Kalau bentuknya masih oil, minyak, cair.., kan ga bisa ya buat bikin hiasan kue tar gitu..

Tapiiii..., tapiiiii, ya itu tadi.., bahan makanan yang sudah melalui proses pengolahan sehingga berubah bentuk atau wujud, rasa, dan kadang juga fungsinya itu, ternyata, merekalah yang dituduh sebagai pemicu naiknya kandungan LDL alias Lemak Buruk dalam darah. Akibatnya ya "kolesterol tinggi", jantung coroner..bla-bla-bla..

Dan bicara tentang minyak (goreng), sepanjang yang aku baca, ternyata lagi.., yang mengandung lemak buruk adalah minyak yang berasal dari kelapa, alias coconut oil, minyak sawit alias palm oil. Sedangkan bahan makanan lain, adalah daging-daging yang berlemak dan keju. (Jadi terjawab kan, kenapa cuma makan gorengan, banyak orang mengeluh, ternyata kolesterolnya "naik"..).

Bahkan dalam sebuah brosur tentang makan sehat, disarankan, gantilah keju dengan beberapa iris avocado alias alpukat (di sini alpukat dihaluskan untuk dressing atau saus sandwich, saus salad, atau diiris untuk dimasukkan dalam roti isi, Sushi, dan lain-lain.., mereka akan terperangah melihat kita blender alpukat untuk dibuat jus, yang ditambah gula dan susu tuh..he2..).

Bila kita mengabaikan soal kandungan zat-zat penyebab naiknya LDL itu, sebenarnya, untuk pelaku kuliner, bahan makanan transfat ini banyak membantu mereka untuk bisa membuat tampilan makanan menjadi lebih cantik, dan lebih nikmat.

Tapi karena negara bagian California, memandang hal tersebut sebagai pemicu utama naiknya prosentase orang kena penyakit, terutama, jantung koroner, maka, dilaranglah restoran menggunakan bahan makanan ini..

Orang di Amerika gak akan klabakan mencari bahan-bahan makanan yang "zero fat" atau bahan makanan "organik". Yang jadi masalah adalah, bagaimana mempertahankan tampilan dan rasa makanan restoran yang "zero fat" tapi tampak dan terasa sebagai makanan yang "full fat"..he2..Syusyah kayaknya...

Tapi lagi, ini negara sungguh ketat, bila memang sudah ada aturannya, jangan coba-coba melanggar, karena akan selalu ada yang namanya inspeksi mendadak dari biro terkait, dan bila restoran yang bersangkutan melanggar, akan diberi peringatan, ditutup sementara, atau bahkan dibreidel alias ditutup paksa...

Sedangkan di DC, Washington, kabarnya, mulai tahun 2010 ini, mereka bukan cuma meminimalkan penggunaan kertas-mungkin ini sudah jamak, umum, udah program jadul- tapi akan memulai untuk meminimalkan penggunaan plastik (kresek), sebagai pembungkus belanjaan.

Jadi nantinya, groseri tidak akan kasih kita plastik, kecuali kita minta, dan bayar 5 cent per plastiknya. So.., siap-siap saja, bawa tas sendiri kalau kita akan belanja bulanan, atau kalau perlu, bawa karung goni..he2..gak lah ya.., karung goninya juga dah berat..

Mungkin teman-teman bayangkan, Amerika negara "bebas'.., he2.., yang bebas adalah, bebas berpikir, mengeluarkan pendapat, berkarya, bla-bla-blaTapi kalau keseharian, buanyak aturan yang kuetatnya minta ampun.., tapi kok ya orang-orangnya taat..

Misalnya, jangan harap kita bisa merokok di restoran, di Food Court mall, meski mallnya luas, di dalam apartemen.., ga boleh, boo..!Kalau mau merokok, silakan cari ruang terbuka, maksudnya KELUAR DARI RUANGAN.., dan nongkrong atau berdiri di luar apartemen, di luar mall, di luar restoran..Lha kalo pas Winter gini..brrr.., he2.., mang enyak, cuma mau udud aja kok mesti ndrodog kedinginan.. kapok ra...

Ngemeng-ngemeng soal rokok nih, meski ada aja produsen rokok di sini, tapi TAK SATU PUN, ada iklan rokok, baik terang-terangan maupun tersirat. Di Indonesia, beberapa iklan rokok menyuguhkan tampilan alam Indonesia yang luar biasa indah dan cantik..sampai-sampai.., asli deh..,aku sering bingung, "jane iki ngiklanke opo to..".., sebenarnya ini ngiklanin apa to...Ohh, ternyata ngiklanin rokok..waduh.., cuma ngiklanin "tembakau gulung" aja, kok, (mestinya) mahal banget to bikin iklan ginian..huihh...

Sebaliknya, banyak iklan untuk berhenti merokok, lengkap dengan hotline servicenya, untuk secara nyata bersedia membantu orang-orang yang pengen berhenti merokok.

Yaa, di sini kaum perokok dianggap kaum yang "dipinggirkan" dengan cara-cara pelarangan seperti di atas. Dan kalau mau tau, boleh percaya boleh nggak, yang nampak gak tahan, dan bela-belain keluar ruangan untuk merokok adalah..., kaum perempuan, terutama kaum Black..

Hoa..hoa..hoa.., whatever, Selamat Tutup Tahun Lama, Selamat Buka Tahun Baru ya.., buat teman-teman semua, semoga di hari-hari mendatang, kita semua akan diberi banyak kemudahan untuk menjalani tahun 2010...amin..amin..amin..

North Carlin Spring
Arlington, Virginia,
Dian Nugraheni
Di sini jam 1.23 siang, ketika Indonesiaku sudah melepaskan tahun 2009, 1 jam 23 menit lalu..

 
Site Meter