Sunday, April 4, 2010

CHERRY BLOSSOM FESTIVAL ...

Ketika warna warni bunga bertebaran di musim semi..
indah tetaplah indah..
bila kau tak mampu menikmatinya..
panggilah pulang segera..rasa indah di hatimu...

Arti dari kata-kata yang sedikit puitis itu adalah.."Rugi lo, kalau lo nggak bisa nikmatin indahnya warna-warni bunga yang sedang bermekaran.., mangkanye..buang jauh-jauh stress, jadi lo bisa bebas menikmati keindahan ini..", gitu...

Minggu, 4 April 2010, di Amerika, anak-anak sekolah masih libur Spring Break, kami berniat jalan-jalan, kali ini Wisata Bunga, menengok Festival Tahunan Bunga Sakura, atau Cherry Blossom Festival, di Tidal Basin, sebuah danau buatan di dalam kota Washington,D.C.

ya.., di Amerika, bunga Sakura yang berasal dari Jepang ini disebut bunga Cherry. Padahal, buah Cherry matang, warnanya merah tua, dan bunga Sakura ini, warnanya antara putih, pink, sampai agak kemerahan.

Apakah di dalam kamus Jepang-Inggris, bunga Sakura, diterjemahkan juga sebagai Cherry ? Nahh, yang ini ane kagak paham amat..

Seperti apa kiranya keramaian Cherry Blossom Festival ini ? Kalau nanya rame.., walah, ramene pol-polan. Mungkin seperti padatnya kebun binatang Ragunan atau lapangan Tugu Monas bila Lebaran Idhul Fitri tiba. Di sini pun, orang rela berdesakan, berjalan berpanas-panas untuk mengunjungi acara Cherry Blossom Festival ini. Jangan mimpi datang ke seputaran Tidal Basin pakai mobil, karena nggak bakalan dapat parkir, dan jangan berani-berani parkir sembarangan, karena mobil anda akan di towing, lalu dikandangkan, dan butuh ratusan dolar untuk bayar biaya towing ini. Rugi kan ...

Acara ini diselenggarakan tiap tahun, biasanya pada awal musim semi. Sedangkan tanggalnya, disesuaikan dengan waktu mulai mekarnya bunga Cherry ini. ya karena mekarnya bunga ini kan nggak bisa ditentukan secara tepat,tanggal berapa, jadi kadang-kadang ada maju mundurnya dalam bilangan hari.

Di seputaran Tidal Basin, bila musim bunga Cherry tiba, sepanjang mata menatap langit rendah, adalah gerumbulan warna-warna putih bercampur pink, sampai kemerahan. Ini efek dari warna-warni bunga Cherry yang sedang mekar. Dan mekarnya bunga Cherry ini, hanya bertahan sampai sekitar 2 minggu, setelah itu rontok, bunganya berganti dengan munculnya daun-daun yang melebat. Nah, dalam kisaran waktu 2 minggu inilah, ribuan, bahkan mungkin sampai jutaan orang, tumpah ruah mengunjungi area sekitar Tidal Basin.

Seperti layaknya Festival, sepanjang waktu 14 hari ini pun, panitia menyelenggarakan berbagai acara yang dilaksanakan di sekitar area Tidal Basin, dari lomba melukis, pameran, seminar yang membicarakan tentang bunga Cherry, pertunjukan kesenian dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia, menampilkan tari Bali, Angklung, dan Reog Ponorogo. Lagi-lagi, mereka yang aktif tampil berkesenian di berbagai acara ini, sebagian adalah..para Nanny...ha2..surprise.., hebat kan..?

Selain itu, di sekitar Tidal Basin, sambung menyambung adalah bangunan Museum dan Monumen-monumen. Wes to.., sak porete (sepuasnya), mau keluar masuk Museum apa saja..boleh.., dan gratis alias nggak bayar sama sekali, karena di Amerika, wisata Museum termasuk jenis wisata yang prestisius, dan bahkan bagi anak-anak sekolah, disarankan pada para orang tuanya untuk sering-sering mengajak anak-anaknya berkunjung ke berbagai museum tersebut. Ada kalanya juga sekolah yang menyelenggarakan acara wisata Museum bagi murid-muridnya.

Kembali ke Cherry Blossom Festival, kisahnya, adalah demikian...
Program untuk menanam pohon bunga Sakura ini berawal dari ide-ide dan lobi-lobi kalangan elite dalam negeri Amerika Serikat. Lebih pas lagi, sebelum menjadi first Lady, Helen Taft, istri dari Presiden Amerika yang ke 27,yaitu William Howard Taft, yang memegang tampuk kepemimpinan Amerika serikat pada tahun 1909 sampai dengan 1913, kabarnya, pernah tinggal di Jepang, sehingga dia cukup familiar dengan yang namanya bunga Sakura. Singkat kata, diputuskan bahwa di sekitar Tidal Basin akan ditanam pohon bunga Sakura yang berasal dari Jepang.

Maka pada tahun 1910, tepatnya di bulan Januari, sejumlah 2000 bibit pohon Sakura tiba di Washington, D.C. dan segera ditanam.Tapi sayangnya, pada bulan Februari, Departemen of Agriculture yang mengawasi proyek penanaman pohon bunga Sakura ini, mengumumkan bahwa bibit yang baru dipindahkan dari Jepang ke Amerika Serikat tersebut terinfeksi oleh insektisida dan nematodes. Maka, keputusan nasional diambil, bahwa bibit yang sudah mulai ditanam itu harus dimusnahkan dengan cara dibakar pada tanggal 28 januari tahun 1910..

Setelah melalui pembicaraan dua negara, Amerika Serikat dan Jepang, maka pada tahun 1912, kembali Jepang mengirimkan sekitar 3000 bibit pohon bunga Sakura dalam 12 varietas. Bibit pohon bunga Sakura yang dikirim kali ini, sudah melalui proses pembibitan yang begitu ketat, sehingga diharapkan akan tahan hama, dan bisa berhasil ditanam di Amerika Serikat.

Ternyata benar, bibit pohon bunga Sakura yang dikirim kali kedua, dan ditanam di seputar Tidal Basin, dan juga di pekarangan-pekarangan perumahan penduduk sepanjang tepi jalan di Maryland, Virginia, dan Washington, D.C. sendiri, berhasil ditumbuhkan dengan selamat. Hingga bertahun-tahun kemudian, ketika bunga-bunga ini serentak muncul di sekitar awal musim semi, Spring, maka keindahan warna putih, pink, dan kemerahan, semarak memenuhi kota-kota tersebut.

Jika menghitung jumlah tahun, maka pepohonan Sakura yang ada di Amerika Serikat, bila itu adalah pepohonan asli yang ditanam pada tahun 1912, maka usianya sudah mecapai 98 tahun. Dan memang, nyatanya, pepohonan itu tingginya sudah melebihi atap rumah, dan batang utamanya sudah nampak sangat kuat karena ketuaannya.

Itulah sekelumit kisah tentang Cherry Blossom Festival di Amerika serikat. Keindahan bunga Chery ini mengingatkan kita akan adanya hubungan baik, hubungan manis antara Jepang dan Amerika Serikat. Perkara bertahun kemudian mereka "kerengan", bertengkar, dan saling lawan di Pearl Harbour, Hawaii, pada bulan Desember tahun 1941, ..ha2..itu lain perkara, Boo..! Yang perang silakan perang, tapi ribuan bunga sudah telanjur ditanam dan dikembangkan...hohohohoho....Salam bunga Cherry..!

Carlin Spring, Arlington, Virginia,
Dian Nugraheni,

No comments:

 
Site Meter